Pemerintah Akan Sinkronkan Pendidikan Kejuruan dengan Industri

Yovie Wicaksono - 16 November 2017
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto didampingi Wagub jawa Timur Saifullah Yusuf di Gedung Sasana Krida Surya Kencana, Kabupaten Kediri (foto : Humas Pemprov Jawa Timur)

SR, Kediri – Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perindustrian menggelar Dialog Nasional ke 5 di Gedung Sasana Krida Surya Kencana PT Gudang Garam Tbk, Kediri, Rabu (15/11/2017). Dalam diskusi Nasional kali ini, mengangkat tema Sukses Indonesiaku.

Hadir sebagai narasumber yaitu Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, serta Direktur PT Gudang Garam Tbk Tatang Istata. Selain itu dialog juga dihadiri sejumlah pejabat, seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Dialog ini diikuti oleh sekitar 4.000 siswa SMK dari kabupaten dan Kota Kediri.

Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menjelaskan, pendidikan kejuruan atau vokasi saat ini menjadi program unggulan Presiden Jokowi.

“Karena disitu akan mentransformasikan pendidikan. Dengan Pendidikan vokasi itu, 70 persen akan ditempuh secara produktif  link and match dengan Industri, dan sudah diawali pada tahun ini,” tutur Airlangga Hartarto.

Menurut Airlangga, saat ini Pemerintah telah melihat adanya persoalan pada kurikulum SMK dan lulusanya, sehingga transformasi sudah dilakukan sejak awal tahun ini. Melalui Program Link and Match, ini Pemerintah berusaha untuk memperbaiki struktur pendidikanya.

“Sehingga nanti lulusannya lebih banyak bekerja di Industri, dan untuk memanfaatkan fasilitas di industri maka murid-murid SMK diberi kesempatan berlatih di tempat industri,” ujarnya.

Airlangga berharap peran serta pemerintah daerah agar lebih aktif, dalam memfasilitasi transformasi di SMK dan mengenalkan teknologi pada lembaga pendidikan vokasi.

“Kita mengharapkan banyak pimpinan atau kepala daerah bisa melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, dari kementerian mendorong beberapa sinkronisasi. Jadi Program itu sesuai dengan kebutuhan Industri, dan hal ini sudah dilakukan penyesuaian pada 31 program Studi,” lanjutnya.

Kementerian Perindustrian kata Airlangga, telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian BUMN, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menko PMK dan Meko Perekonomian.

“Jadi seluruhnya kita sudah kordinasikan. Kalau kami semua dengan kementrian bergerak, diharapkan 600 ribu lulusan SMK ini mendapatkan lapangan pekerjaan,” tandasnya.(rh/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.