Pedagang Pasar Blambangan Banyuwangi Keluhkan Kenaikan Harga Garam Curah

Yovie Wicaksono - 15 July 2017
Sumarni salah satu pedagang sembako di pasar Blambangan (foto : Superradio/Fransiscus Wawan)

SR, Banyuwangi – Sejumlah pedagang di Pasar Blambangan, banyuwangi, mengeluhkan kenaikan harga garam curah yang berdampak pula pada sepinya pembeli garam curah. Hal ini dirasakan pedagang sejak bulan puasa Ramadhan kemarin, yang mengeluhkan turunnya pendapatan pedagang dibanding bulan puasa Ramadhan tahun lalu.

Seperti yang disampaikan oleh Sumarni (45) salah satu pedagang sembako di pasar Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (15/7/2017). Sumarni mengatakan, saat ini harga garam curah non yodium ada kenaikan antara Rp. 1000 hingga Rp. 1.500 per kilogram.

“Kalau garam kasar biasanya dibeli oleh para pengusaha kecil pindang dan juga ikan asin, namun setelah ada kenaikan harga garam ini, mereka membatasi pembeliannya,” ujar Sumarni.

Dikatakan oleh Sumarni, untuk harga garam kemasan beryodium, saat ini masih stabil, yakni berkisar antara Rp. 1.000 hingga Rp. 1.500 per kemasan isi 250 gram.

“Harga garam beryodium, tergantung dari merek dari garam tersebut,” tambahnya.

Dijelaskan oleh Sumarni, sampai hari ini pasokan garam curah memang masih stabil, hanya saja harga mengalami kenaikan dan mempengaruhi penjualan garam. Biasanya ia mampu menjual garam curah antara 5 hingga 10 kilogram sehari. Namun setelah ada kenaikan harga, ia hanya bisa menjual 2 hingga 3 kilogram sehari.

“Kalau sebelumnya harga garam di tingkat pedagang antara Rp. 2.700 hingga Rp. 3500. Namun untuk saat ini harga mencapai Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 perkilogram,” jelas Sumarni.

Sumarni bersama pedagang yang lain berharap, pemerintah melakukan intervensi pasar terhadap kondisi harga garam curah yang mengalami peningkatan.(wan/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.