Kartu Multi Trip, Solusi Integrasi Pembayaran Cashless antar Transportasi

SR, Surabaya – KAI Commuter Indonesia akan mengintegrasikan pembayaran tiket kereta api dengan transportasi lainnya lewat satu kartu bernama “Kartu Multi Trip”.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, rencana ini dicetuskan usai melihat pertumbuhan positif yang terjadi pada kenaikan jumlah penumpang selama program grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023.
“Kita melihat setelah Gapeka ada potensi pertumbuhan mobilitas masyarakat dan sebulan ini kami sudah melayani hampir 1,7 juta orang untuk layanan penggunaan kereta lokal. Ada peningkatan sampai 5 persen mulai dari sepuluh hari setelah kita lakukan sosialisasi reaktivasi stasiun,” ujarnya, Rabu (12/7/2023).
“Ada potensi tiap hari 40ribu orang yang menggunakan transportasi kereta lokal sehingga kami membuka untuk melakukan integrasi antarmoda dengan Dishub dan Pemda yang saat ini sedang kami lakukan identifikasinya,” imbuhnya.
Menurutnya, wilayah Daop 8 Surabaya punya potensi besar untuk menerapkan cashless seperti di Jabodetabek, untuk itu program ini akan diterapkan dengan harapan memudahkan mobilitas. Saat berpindah kota, masyarakat tak perlu menggunakan metode pembayaran lain, cukup menggunakan Kartu Multi Trip bisa naik transportasi seperti Bus Trans Jatim dan Kereta Api.
“Yang pertama kita lakukan itu integrasi pembayaran, jadi misal nanti orang Yogya datang kesini sudah pakai kartu yang sama, orang Jakarta datang ke Surabaya dia sudah pakai kartu tersebut di KRL, MRT, nanti naik Bus Trans Jatim tinggal pakai kartu itu sehingga masyarakat teredukasi bahwa one payment untuk semua transportasi publik,” jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Pemda untuk mengkaji beberapa hal yakni integrasi pembayaran, layanan, dan integrasi fisik pada halte dan stasiun. Setelah semua siap, maka program ini akan diuji coba Agustus mendatang.
“Ini perlu kita lihat bahwa halte yang potensi kita integrasikan dengan stasiun butuh proses, karena ini ada pembangunan fisiknya. Mungkin akan kita lihat potensinya di tiap stasiun, karena ada 40ribu orang naik kereta lokal yang butuh angkutan lanjutan dan ini sedang kami kaji dengan transportasi online yang sudah kami implementasi di Jateng seperti Yogya, Solo, Jabodetabek dengan gojek namanya go-transit,” tuturnya.
“Tapi yang pertama ini yang mungkin lebih cepat adalah implementasi e-ticketing sehingga kami menawarkan produk kami untuk menunjang cashless di transportasi yang sudah di implementasi di beberapa provinsi. Mudah-mudahan Agustus sudah bisa kita lakukan uji coba,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: Daop 8 surabaya, integrasi, kai, Kartu Multi Trip, Pembayaran Cashless, transportasi umum
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.