Tips Bebas Ancaman Kanker
SR, Surabaya – Kesehatan reproduksi bagi kaum perempuan sangat penting untuk dijaga dan dirawat. Apalagi jika berhubungan dengan organ intim seperti vagina dan payudara. Jika tidak dijaga atau dirawat akan berakibat fatal dan bisa berpotensi terkena kanker.
Pembina Yayasan Kanker Wisnuwardhana, Ananto Sidohutomo mengatakan, bagi perempuan, kanker merupakan momok yang paling menakutkan. Apalagi, di Indonesia, kanker serviks dan payudara merupakan “pembunuh” terbesar kaum perempuan.
Ananto menjelaskan, ada empat hal yang harus diperhatikan untuk menjaga dari kemungkinan terkena kanker.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kebersihan. Perempuan yang mengalami keputihan, sebagian besar tidak bisa menjaga kebersihan organ intimnya. Dengan kondisi yang tidak bersih, akan membuat inti sel serviks membesar dan sitoplasma menjadi sedikit atau berkurang, sehingga resiko terkena kanker lebih besar.
Hal kedua adalah pilihan. Di Indonesia, banyak perempuan mengkonsumsi makanan yang bersifat karsinogenik atau makanan yang dapat memicu sel normal menjadi kanker. Makanan yang dibakar, digoreng, diasap, diasin dan diacar termasuk ke dalam makanan karsinogenik.
“Pemicu lainnya adalah penggunaan obat-obatan berbasis hormonal, seperti minum pil KB, suntik KB dan susuk,” ujar Ananto, Sabtu (18/2/2017).
Tiga adalah faktor alamiah. Setiap perempuan yang menua, lebih besar resiko terkena kanker. Apalagi perempuan yang mempunyai riwayat atau turunan kanker di keluarganya bisa menderita kemungkinan kanker 14 kali lipat dibanding perempuan yang tidak punya riwayat keturunan kanker.
Dan, hal keempat adalah faktor yang tidak diketahui. Faktor inilah yang dinilai Ananto sangat menakutkan. “Kami pernah menemukan seorang biarawati berusia 45 tahun yang tidak pernah melakukan aktivitas sex tetapi terkena kanker serviks,” terangnya.
Dengan berbagai faktor pemicu kanker tersebut, Ananto berharap perempuan lebih peduli terhadap kesehatan organ intimnya. Perempuan juga harus mampu menjaga pola hidup sehat, terutama dalam hal pola makan, terlebih dengan semakin menjamurnya makanan cepat saji di Indonesia.
Sekedar informasi, dalam setiap tahunnya, penderita kanker di Indonesia mencapai tidak kurang dari 15 ribu orang. Dari jumlah itu, setiap harinya terdiagnosa 40 perempuan yang mengalami kanker serviks, dan 20 orang diantaranya meninggal dunia.
Selain kanker serviks, trend kanker payudara di Indonesia juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Profil Kesehatan Indonesia menyebutkan pada tahun 2004 ada 5.207 kasus kanker payudara. Tiga tahun kemudian, atau di tahun 2007 jumlahnya mencapai 8.277 orang. Di tahun 2015, jumlah penderita kanker payudaradiperkirakan sudah diatas 10 ribu orang.
Yang perlu diketahui, data penderita kanker tersebut merupakan pasien yang keluar rawat inap dengan diagnosis kanker. Dari jumlah itu pula, menurut WHO, pada tahun 2030 di Indonesia akan terjadi lonjakan tinggi sampai tujuh kali lipat penderita kanker. (ng/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.