Armuji Ajak Masyarakat Bertanggung Jawab saat Gunakan Gawai

SR, Surabaya – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kesejahteraan kota Surabaya pada 2022, menunjukan sebanyak 88,07 persen penduduk Surabaya memiliki gawai, komputer atau tablet. Kemudian 82,20 persen diantaranya mendapatkan akses internet serta terhubung ke media sosial Twitter, WhatsApp, dan Instagram.
Atas hal tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, tingginya kepemilikan gawai karena saat ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat menunjang aktivitasnya.
“Kepemilikan gawai dipergunakan untuk berdagang melalui daring, berkomunikasi hingga memproduksi konten kreatif yang memberikan pesan positif bagi warga,“ kata Armuji, Jumat (3/2/2023).
Dirinya menyebut, pandemi Covid-19 mempercepat luasan akses penggunaan gawai dalam berbagai kegiatan bahkan proses pembelajaran maupun rapat dapat dilakukan dengan aplikasi dari rumah masing-masing.
Hal ini jika tak dibatasi, dapat menyebabkan adanya kecanduan yang berdampak negatif, seperti, kecanduan media sosial dan kecanduan game online, di mana konsekuensi negatif dari kecanduan tersebut antara lain perubahan mood dan emosi, gangguan pola tidur dan kualitas tidur yang buruk, depresi dan cemas, kondisi fisik memburuk dan kehilangan teman di dunia nyata, konflik dengan anggota keluarga dan rusaknya produktivitas.
Untuk itu, ia mengimbau warga untuk bijak menggunakan gawai masing-masing. “Kita ajak semua agar cerdas dan bertanggungjawab dalam penggunaan gawai di era majunya teknologi informasi, keberadaan gawai dan akses internet yang mudah dipergunakan mendukung penguatan relasi sosial serta percepatan ekonomi bukan sebaliknya,” tegas Cak Ji, sapaan akrabnya.
“Pada prinsipnya harus ada pendampingan dan kepedulian agar kita semua bijak dalam penggunaan gawai dan internet, kita berharap kota surabaya tumbuh menjadi kota yang maju dengan kepribadian kuat,” imbuhnya. (*/red)
Tags: Armuji
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.