Pemerintah Pantau 500 WNI yang ada di Irak dan Suriah
SR, Jakarta – Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, menyebutkan ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang masih bergabung dalam peperangan di Irak dan Suriah. Dari total jumlah tersebut, 53 orang teridentifikasi telah kembali ke Indonesia.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang berada di Iran dan Suriah, serta melakukan pembinaan terhadap mereka yang telah kembali ke tanah air.
“Kami terus mengawasi mereka dan membina dengan cara-cara yang soft approach. Kami didik mereka kembali, kita delete ideologi yang salah, kita kembalikan ideologi yang dimiliki Indonesia,” kata Wiranto.
Wiranto berharap warga negara Indonesia yang sudah kembali ke tanah air dan telah menjalani pembinaan, dapat berbaur kembali dengan masyarakat.
“Diharapkan mereka dapat menjadi agen-agen pemerintah, untuk bisa memberikan informasi lebih banyak mengenai aktifitas ISIS, terutama di Indonesia,” ujar Wiranto.
Saat ini pemerintah terus berupaya memerangi paham radikalisme dan terorisme di tanah air, dengan menjalin kerjasama dengan negara-negara tetangga, salah satunya dengan Australia.
Kerjasama dilakukan dalam bentuk tukar menukar informasi, kerjasama anti terorisme dengan memotong jalur-jalur logistik terorisme, termasuk menangani warga yang pernah ikut berperang di Irak dan Suriah.
“Indonesia sedang mengembangkan lembaga siber nasional, dan akan terus bekerjasama dengan negara lain seperti Australia yang telah memiliki pengalaman yang cukup panjang dengan masalah itu,” lanjut Wiranto.
Indonesia berharap melalui kerjasama itu dapat tercipta keamanan kawasan yang damai, dan terbebas dari ancaman terorisme.(ns/red)
Tags: menko polhukam awasi wni di irak dan suriah, penanganan terorisme
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.