Cuaca Buruk, Pasokan Garam ke Pedagang Belum Stabil

Yovie Wicaksono - 28 July 2017
Pedagang garam di pasar induk Banyuwangi, mengeluhkan stok garam yang berkurang berkurang karena cuaca buruk (foto : Superradio/Fransiscus Wawan)

SR, Banyuwangi – Harga garam kasar di Kabupaten Banyuwangi terus meningkat, mulai kisaran harga Rp. 2.000 per kilogram menjadi Rp. 7.000 per kilogram. Bahkan harga garam halus yang biasanya per bal Rp. 27 ribu, kini sudah menyentuh di harga Rp. 50 ribu.

Miskanah, salah satu pedagang di pasar induk Banyuwangi, Jumat (28/7/2017) mengatakan, harga garam dapur halus melonjak drastis dari Rp. 27 ribu menjadi Rp 50 ribu per bal isi 20 bungkus.

“Selain harganya naik, sekarang pasokan dari perusahaan garam juga semakin sedikit. Kalau saya tanya, katanya imbas dari cuaca buruk, sehingga panenan garam tidak sebanyak yang lalu,” ujarnya.

Dijelaskan oleh Miskanah, dalam beberapa pekan ini garam dapur mendadak langka di pasar tradisional Banyuwangi. Jika biasanya garam tersedia dalam banyak pilihan merk dan kualitas, saat ini hanya ada dua merk.

“Saya heran karena baru kali ini garam langka keberadaannya. Para supplier yang biasanya mengirim ke toko saya mengaku kehabisan stok, karena tidak ada dari produsen katanya,” imbuhnya

Dijelaskan, biasanya setiap tiga hari sekali garam selalu dikirim, namun saat ini dalam satu bulan belum tentu ada kiriman garam. Alasannya pun beragam, mulai cuaca kurang baik hingga banyak petani garam gagal panen.

Miskanah menuturkan ada beberapa pedagang yang menjual garam, namun bukan garam favorit yang biasa dicari pembeli. Tidak ada lagi pilihan merk dan kualitas garam, serta harganya pun naik dua kali lipat dibanding sebelum garam langka.(wan/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.