Warga Ngawi Ikuti Ritual Perang Lempar Nasi Pasca Panen Melimpah

Yovie Wicaksono - 6 August 2017
Warga dari Dusun Tambakselo, Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, mengikuti ritual perang nasi (foto : Superradio/Sugeng Harianto)

SR, Ngawi – Ratusan warga dari Dusun Tambakselo, Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, memadati sendang atau punden desa setempat untuk melakukan ritual perang nasi. Ritual perang nasi diadakan setiap tahun sekali pada musim panen padi kedua, sebagai ungkapan syukur karena hasil panen yang melimpah.

Kepala Desa Planglor, Suyadi mengatakan, ritual saling melempar nasi dilakukan turun temurun sejak nenek moyang, dan diikuti hampir oleh seluruh warga. Setiap kepala kelurga membawa nasi bungkus daun jati dan daun pisang, kemudian dikumpulkan dalam bentuk gunungan dengan alas tikar di tengah punden.

“Usai didoakan bersama dan dikelilingi warga, tumpukan nasi dan lauknya itu sebagian dimakan dan sebagian dijadikan bahan perang, bebas saling melempar nasi. Melemparnya bebas mengenai dan ke siapa pun yang ada di arena ritual. Aturannya jika kena nasi sebesar kepalan orang dewasa itu tak boleh marah, emosi atau dendam,” jelas Suyadi.

Sementara itu Harti (40), salah satu warga yang mengikuti acara lempar nasi mengaku senang dengan kegiatan lempar nasi ini, dan berharap bisa membawa berkah panen lebih melimpah di masa mendatang.

“Senang saya bisa membawa sebagian nasinya, makan di rumah bersama anak dan suami, semoga membawa berkah, panen padi lebih banyak,” ungkap Harti.

Ritual perang nasi diikuti mulai dari kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua. Sebelum aksi lempar nasi, terlebih dulu digelar tari reyog yang berjalan dari rumah Kepala Desa hingga Punden yang berjarak sekitar 1 Kilometer.

Seusai mengikuti perang nasi, sebagian warga memunguti sisa nasi yang masih bisa diselamatkan, dari tumpukan nasi yang berserakan dan berceceran di sekitar punden.(sh/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.