Unik, Pawai Ogoh-Ogoh Umat Hindu Madura di Kota Santri Gresik

Persiapan mengarak Ogoh-ogoh para pemuka agama membakar kemenyan menebarkan aroma harum. Ogoh-ogoh adalah perwujudan sifat jahat atau buruk dari manusia yang harus dihilangkan. Ada sebanyak 14 ogoh-ogoh dengan berbagai ukuran yang dibuat oleh umat Hindu di Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jumat (28/3/2025) malam. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Para ibu dan gadis umat Hindu dalam barisan ikut mengarak ogoh-ogoh. Perempuan umat Hindu berjalan sambil menyunggi sesaji. Ogoh-ogoh berbagai ukuran diarak sejauh 1 kilometer dari Pura Kerta Bumi menuju Pura Kerta Bhuana, Jumat (28/3/2025) malam. Kedua pura itu berada di Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Anak-anak mengenakan kaos sakerah, garis-garis merah putih, khas Madura, ikut mengusung dan mengarak ogoh-ogoh ukurang sedang keliling Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jumat (28/3/2025) malam. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Ratusan umat Hindu dewasa maupun anak-anak, pria dan Wanita, mengarak ogoh-ogoh keliling Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jumat (28/3/2025) malam. Ogoh-ogoh perwujudan sifat jahat atau buruk dari manusia yang harus dihilangkan. Ada sebanyak 14 ogoh-ogoh dengan berbagai ukuran yang dibuat oleh umat Hindu setempat. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Ratusan umat Hindu mengarak ogoh-ogoh start dari Pura Kerta Bumi menuju Pura Kerta Bhuana sejauh kurang lebih 1 kilometer di Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jumat (28/3/2025). Setelah diarak akhirnya ogoh-ogoh dibakar di Pura Kerta Bhuana. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Setelah diarak keliling dusun, Ogoh-ogoh lantas dibakar sebagai simbolisasi perwujudan buruk atau jahat telah disingkirkan bersama panasnya api. Ogoh-ogoh dibakar di Pura Kerta Bhuana, Dusun Bongso Kulon, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jumat (28/3/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
SR, Gresik – Ada yang berbeda ketika melewati kawasan Menganti Gresik pada Jumat (28/3/2025). Siapa sangka kabupaten yang terkenal sebagai salah satu ‘kota santri’ itu memiliki daerah yang kental dengan budaya Hindu.
Pura Kertabumi, salah satu pura di dua dusun yang memiliki sekira 1000 umat itu turut merayakan rangkaian menyambut Nyepi yakni Tawur Agung Kesanga (pawai ogoh-ogoh).
Berlangsung mulai jam 19.06 WIB, kegiatan dimeriahkan dengan 14 ogoh-ogoh yang diarak mengelilingi dua dusun di Desa Pengalangan, Menganti, Gresik.
Kegiatan diawali dengan ditaburnya kemenyan di atas arang, lalu diikuti barisan perempuan menyunggi sesaji yang dibelakangnya terdapat beragam ogoh-ogoh berbagai ukuran, dan ratusan umat hindu setempat. Mereka sebagian besar kenakan kebaya dan jarit dari bahan batik Madura.
Sementara itu kostum yang dikenakan para peserta dari usia anak-anak hingga dewasa adalah tampak mengenakan perpaduan kaos sakerah, motif garis-garis merah-putih, khas Madura dengan udeng khas Hindu sembari menyunggi ogoh-ogoh untuk diarak dari Pura Kertabumi menuju Pura Kertabhuana.
“Ini dari Desa pengalangan dua dusun, Pura Kertabumi dan Pura Kerta bhuana. Kalau Kerta bumi 9 ogoh-ogoh, kalau yang dari satunya 5 ogoh-ogoh,” ujar Ketua Panitia, Krishna Widiyantoro saat dikonfirmasi superradio.id sebelum acara.
Krishna menyebut, ogoh-ogoh yang dibuat merupakan hasil kreativitas warga. Bentuknya pun dibebaskan, yang terpenting tetap berbentuk raksasa sebagai perwujudan sifat buruk yang akan dibakar di ujung acara.
“Ini menggambarkan bentuk dari sifat-sifat buruk yang digambarkan dengan bentuk raksasa itu. Kalau bentuknya ini terserah sesuai seninya yang penting bukan bentuk dari salah satu dewa yang kita puja dan percayai,” ucapnya.
Ia berharap, tradisi leluhur ini terus lestari, terutama untuk generasi muda. Seperti tema Nyepi tahun ini yakni “Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Harapannya bisa lebih baik lagi terutama ke generasi muda. Banyak juga teman teman yang penerua dulu semoga makin eksis gak menghilangkan nilai budaya dan agama,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: etnis madura., gresik, hindu, menganti, nyepi, ogoh-ogoh, pura kertabumi
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.