Puluhan Warga Ponorogo Lakukan Prosesi “Methik” Sebelum Panen Padi

Yovie Wicaksono - 17 March 2018
Sejumlah petani melakukan ritual adat Methik sebelum panen padi di Ponorogo (foto : Superradio/Gayuh Satria)

SR, Ponorogo – Memasuki masa panen raya padi, warga Dusun Sragi Lor, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, melakukan ritual adat “Methik”. Methik yang berarti memetik atau memanen, adalah prosesi upacara adat yang dilakukan warga khususnya petani padi, untuk memetik padi pertama kalinya sebelum panen raya dilakukan.

Setiap warga yang mengikuti upacara ini membawa ingkung dan makanan beserta lauk pauknya untuk didoakan di sawah, yang kemudian dibagi dan dimakan disawah. Prosesi adat yang diikuti puluhan warga ini sebelumnya dilakukan oleh warga di rumah masing-masing. Tetapi sudah beberapa tahun ini atas inisiatif Riyadi, kepala desa, ia mengumpulkan warga untuk dilakukan secara bersama-sama prosesi itu disawah.

“Setiap setahun sekali pada musim pertama menjelang masa panen padi, kami bersama warga melakukan prosesi methik ini,” kata Riyadi, Sabtu (17/3/2018).

Ingkung dan makanan untuk prosesi Methik (foto : Superradio/Gayuh Satria)

 

Riyadi menerangkan methik dilakukan dengan tujuan untuk tolak balak, agar hasil panen bisa melimpah dan tanaman tidak terserang hama. Prosesi dilakukan juga sebagai wujud syukur warga kepada Tuhan YME, serta untuk mempererat persatuan warga.

“Dengan adanya acara adat seperti ini juga bisa menjadi ajang diskusi kami untuk membahas masalah pertanian dan bagaimana solusinya,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dusun Sragi Lor, Prayogi, menjelaskan, proses awal prosesi methik adalah dengan mengumpulkan ingkung warga untuk didoakan yang kemudian dilanjutkan dengan sesepuh desa yang membawa “cok bakal” dan “parem”, yang disebarkan ke sawah salah satu warga yang akan dilakukan prosesi methik. Setelah itu hasil “methik” ini diserahkan kepada istri untuk disimpan dirumahnya, dengan harapan ketika panen nantinya bisa berhasil dan hasilnya melimpah.

“Tujuan dengan membawa cok bakal dan menebar parem ini sebagai tolak bala, agar hama yang dari utara kembali ke utara, selatan kembali ke selatan,” pungkasnya.(gs/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.