Meriah Sembahyang Malam Imlek Klenteng Cokro

Pertunjukan barongsai untuk membersihkan energi negatif saat pergantian tahun Imlek 2576 Kongzili Rabu (29/1/2025) pukul 00.01 WIB dini hari (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Persembahan untuk para dewa, terdiri dari bermacam buah, kue, dan teratai dari kertas doa saat pergantian tahun Imlek 2576 Kongzili Rabu (29/1/2025) pukul 00.01 WIB dini hari. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Pembakaran replika teratai sebagai simbol dimulainya ritual sembahyang pergantian tahun Imlek 2576 Kongzili Rabu (29/1/2025) pukul 00.01 WIB dini hari. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Umat Tri Dharma menancapkan hio (dupa) ke dalam bejana yang merupakan salah satu ritus sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Klenteng Cokro Surabaya, Rabu (29/1/2025) pukul 00.01 WIB dini hari. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Puluhan umat Tri Dharma melakukan ritual utama yakni sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Klenteng Cokro Surabaya, Rabu (29/1/2025) pukul 00.01 WIB dini hari. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
SR, Surabaya – Lantunan musik khas mengirini atraksi barongsai mengawali pergantian tahun Imlek 2576 Kongzili di Klenteng Hong San Koo Tee atau akrab dikenal Klenteng Cokro, Selasa (28/1/2025) malam.
Tampak sekira pukul 23.00 WIB area klenteng yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto, DR. Soetomo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya itu mulai dipadati umat yang bersiap sembahyang. Mereka mengelilingi halaman sambil menonton atraksi barongsai yang membersihkan energi negatif di klenteng.
Usai barongsai, tepat pukul 00.00 WIB sekira 70 umat dari Surabaya maupun luar kota, bergantian mengambil dupa yosua untuk bersiap di sekitar altar, memulai ritual sembahyang pada dewa-dewi sembari memanjatkan doa.
Suasana yang sebelumnya meriah pun berubah khidmat saat lantunan doa mengalun mengiringi sembahyang umat Tri Dharma.
Pengurus Klenteng Cokro, Erdina Tedjaseputra menyebut, sembahyang ini merupakan ritual menyambut datangnya tahun baru sesuai penanggalan Cina.
“Maknanya untuk menyambut hari Imlek jam 12 malam (24.00 WIB). Nanti kita sembahyang Imlek berkumpul di Thian Kong yaitu tuhan, baru dilanjutkan sembahyang ke tuan rumah,” ujarnya.
Usai sembahyang, lanjutnya, ritual dilanjutkan dengan membagikan berkah pada umat dalam bentuk permen yang dilakukan 3 pengurus berkostum dewa tradisional tiongkok.
“Di Tahun Ular Kayu harapannya semoga semuanya tambah rukun terhindar dari musibah dan lancar semuanya,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: imlek, klenteng cokro, sembahyang, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.