Melestarikan Permainan Tradisional Anak
Festival Memengan diikuti oleh siswa SD dan SMP se Kabupaten Banyuwangi. Foto : (superradio/fransiskus wawan)
Senjata Api dari Pelepah Pisang ikut Dalam Festival Memengan. Foto : (superradio/fransiskus wawan)
Salah Seorang Peserta di Festival Memengan Sedang Memainkan Seruling. Foto : (superradio/fransiskus wawan)
Pemandangan Lain dari Festival Memengan di Banyuwangi. Foto : (superradio/fransiskus wawan)
Festival Permainan Tradisional Anak-anak Dikemas dalam Festival Memengan yang Diikuti Siswa SD dan SMP se Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (22/7/2017). Foto : (superradio/fransiskus wawan)
SR, Banyuwangi – Festival mainan anak-anak yang dikemas dalam Festival Memengan, merupakan upaya melestarikan budaya permainan tradisional anak-anak tempo dulu.
Misi dari festival adalah menyampaikan pesan, kalau masih ada permainan tradisional yang bisa menjadi media sosialisasi bagi anak-anak.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas selepas melihat festival memengan yang diselenggarakan di depan kantor Pemkab Banyuwangi mengatakan, negara-negara maju saat ini sudah mulai mengembangkan dan menggali permainan tradisional mereka.
Permainan tradisional yang difestivalkan, mulai dari permainan gobak sodor, egrang bambu, egrang batok, tembak-tembakan dari pelepah pisang dan permainan tradisional lainnya.
Festival Memengan yang digelar Sabtu (22/7/2017) diikuti oleh siswa SD maupun SMP dari 25 kecamatan se Kabupaten Banyuwangi. Masing-masing kecamatan menampilkan arak-arakan permainan dengan tema masing-masing. (wan/red)
Tags: anak-anak, azwar anas, banyuwangi, festival memengan, sd, smp, tradisional
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.