Bosan Belajar di Kelas? Datang Saja ke Museum Zoologi
SR, Malang – Sedang berada di wilayah Malang Raya? Atau memiliki rencana berkunjung di kota pelajar ini? Salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi adalah Museum Zoologi Fr.M.Vianney.BHK yang berada di Jalan Raya Karang Widoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Museum yang didirikan Frater M.Clemens.BHK ini bisa menjadi sarana belajar mengajar tentang beragam jenis satwa yang ada di seluruh tanah air maupun dunia.
“Dengan adanya Museum Zoologi ini, saya berharap agar generasi muda yang awalnya tidak menyukai biologi seperti saya, atau yang tertarik dengan ilmu biologi bisa datang untuk belajar dari koleksi yang ada,” ujar Direktur Museum Zoologi, Fr.M.Clemens.BHK, Selasa (2/7/2019).
Museum ini dibawah naungan pusat pembelajaran Yayasan Mardi Wiyata, yang memiliki motto “Ilmu pengetahuan yang diabdikan dalam karya nyata ditengah masyarakat” disahkan di Malang pada 27 November 2004 oleh Direktur Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Departemen Kehutanan Republik Indonesia, Widodo Sukohadi Ramono.
Keunggulan dari museum ini adalah koleksi avertebrata (cangkang kerang) yang sangat lengkap dan sudah diklasifikasi serta beberapa koleksi dari awetan hewan vertebrata.
Berdasarkan Data Museum Zoologi pada Juni 2019, terdapat 5 Filum, 19 Klass, 161 Family, 346 Genus, 746 Spesies, dan 12.761 Spesimen.
Museum Zoologi ini merupakan satu-satunya sarana belajar bagi pecinta Ilmu Pengetahuan dan pusat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sekedar informasi, Fr.M.Clemens.BHK mengumpulkan semua koleksinya sejak 1963 hingga 1983 dari kawasan Lembata, Flores, Kupang, Surabaya (Pantai Kenjeran) hingga Probolinggo (Pasir Putih).
“Semua koleksi merupakan satwa asli. Beberapa diantaranya tersimpan di Larantuka, Universitas Nusa Cendana, dan Museum Zoologi,” katanya.
Meski sebagai pendiri dan Direktur museum, ada yang unik dalam diri Fr.M.Clemens.BHK. Ia mengatakan, dulunya tidak menyukai biologi. Namun setelah mengikuti gurunya yang bertugas sebagai guru ilmu hayat, menangkap ular dan mencari siput setelah mengajar di pantai Flores, ia mulai menyukai biologi.
Bahkan, setelah gurunya meninggal, Fr.M.Clemens.BHK tetap meneruskan pemburuan tersebut yang tidak lain untuk dipelihara sambil melakukan penelitian tentang pola hidup satwa tersebut yang kemudian hasil penelitiannya dibukukan.
Ia juga menulis beberapa buku, seperti Panduan Mengenal Lebih Dekat Vertebrata, Mengenal Lebih Dekat Arthropoda, serta Buku Panduan Deskripsi Moluska Jilid-1.
“Saya terinspirasi guru saya saat di Sekolah Guru Atas (SGA) di Flores, namanya Fr.M.Vianney.BHK yang juga seorang biarawan asal Belanda. Yang kemudian namanya saya jadikan nama museum juga,” ujar biarawan asal Flores ini.
Museum ini buka setiap Senin – Sabtu, mulai pukul 07.00 – 14.00 WIB. Jumlah pengunjung pada 2018 sebanyak 955 orang, yang terdiri dari 447 masyarakat umum, 197 pelajar Taman Kanak-kanak (TK), serta 193 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). (fos/red)
Tags: avertebrata, ilmu hayati, ilmu pengetahuan, ipa, malang, museum, museum zoologi, Tempat wisata malang, vertebrata
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.