Banyuwangi Mulai Kekurangan Garam Curah

Yovie Wicaksono - 20 July 2017
Garam curah non Yodium yang Saat Ini Beredar di Sekitar Pelabuhan Muncari Banyuwangi dengan Harga Rp5.000 per kilogram. Foto : (superradio/fransiskus wawan)

SR, Banyuwangi – Sejumlah pedagang garam di sekitar Pelabuhan Ikan Kecamatan Muncar mulai merasakan kekurangan ketersediaan garam sejak dua minggu terakhir.

Buariyah, salah seorang pedagang garam di lapak Ikan Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, mengatakan, stok garam di lapaknya mulai berkurang. Kiriman garam yang biasanya datang seminggu dua kali, saat ini mulai terlambat.

“Biasanya sekali datang itu satu truck, saya diberi jatah 1 ton. Seminggu lalu saya pesan hanya dapat 5 kwintal. Terus sekarang pesan lagi malah gak datang-datang,” kata Buariyah, Kamis (20/7/2017).

Sulitnya mendapat stok garam, memicu harga penjualan garam di pasar mulai beranjak naik. Terlebih, saat ini permintaan garam di tingkat konsumen juga terus meningkat.

“Permintaan terus ada, tapi barangnya tidak bisa memenuhi. Akibatnya, persaingan harga juga mulai terjadi,” ujar Buariyah.

Harga garam di tingkat pedagang saat ini sekitar Rp4.500 sampai Rp5.000 per kilogram. Meski adanya kenaikan harga, tapi konsumen terpaksa harus menerimanya.

Kalaupun tersedia, garam dari pengusaha besar yang dipasok ke pasaran mutunya kurang bagus dan warnanya tidak bersih.

“Awalnya banyak yang tanya, kenapa garamnya saat ini tidak bersih dan banyak pasirnya, tapi mau gimana lagi? Sebelumnya itu kan harga hanya Rp2.700 per kilo itu bertahan lama, terus ada kenaikan Rp3.500 per kilo, sekarang sudah sampai Rp5.000 per kilogram,” jelas Buariyah.

Buariyah menambahkan, konsumen paling banyak yang biasa memesan atau menggunakan garam ini adalah kalangan pabrik ikan dan para pengrajin ikan asin. Mereka saat ini harus bersaing mendapat pasokan garam untuk produksi, seiring mulai langkanya garam di pasaran.

“Saya bingung mas, karena saat ini banyak yang butuh tapi garamnya nggak ada. Di tempat saya di Madura, sekarang juga gagal panen (garam) karena cuaca ini,” pungkasnya.

Sekedar informasi, garam yang dijual warga di sekitar Pelabuhan Ikan Kecamatan Muncar, adalah garam kasar non yodium yang biasa digunakan produksi. (wan/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.