139 Negara SDGs Diramal Gagal Wujudkan Kesetaraan Gender pada 2030
SR, Surabaya – Koalisi Equal Measures 2030 meluncurkan Indeks Gender SDG 2024 dalam acara yang digelar di Hotel Platinum Surabaya, Jumat (29/11/2024).
Deputy Executive Director and Head of Partnership and Learning Equal Measures 2030, Julisa Tambunan menjelaskan, indeks gender SDG adalah alat multidimensional yang mengukur kesetaraan gender di 139 negara.
“Saat ini, dari 139 negara, tidak ada satu pun yang berada di jalur yang benar untuk mewujudkan janji kesetaraan gender sebagaimana dibayangkan dalam Agenda 2030,” ujar Julisa.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terkait tren global yang menunjukkan stagnasi atau bahkan kemunduran. “Hampir 40 persen negara mengalami stagnasi atau kemunduran antara tahun 2019 dan 2022. Jika tren ini berlanjut, kesetaraan gender global bisa lebih buruk di 2030 dibandingkan saat SDGs disepakati pada 2015,” tambahnya.
Meski demikian, di tengah kondisi global yang memprihatinkan, Indonesia menjadi salah satu dari delapan negara Asia yang mencatat kemajuan pesat. Skor indeks gender Indonesia meningkat dari 65,5 pada 2019 menjadi 67,9 pada 2022. Di tingkat global, posisi Indonesia naik dari peringkat 76 pada 2015 menjadi peringkat 66 pada 2022.
Sementara itu, Manager Monitoring dan Evaluasi Sekretariat SDGs Kementerian PPN/Bappenas, Gantjang Amannullah menyampaikan, skor Indonesia tergolong baik jika dibandingkan dengan rata-rata global.
“Walau nilai kita 67,9, itu lebih baik dibandingkan skor global. Karena sejatinya, target SDGs memberikan fleksibilitas bagi setiap negara untuk menetapkan targetnya. Kita semua sudah berkomitmen untuk memastikan tidak ada bangsa Indonesia yang left behind pada 2030,” jelas Gantjang.
Namun, ia juga mengakui bahwa capaian SDGs secara global masih jauh dari harapan. “Keberhasilan SDGs menuju tahun 2030 saat ini baru 11 persen. Sama halnya di Asia Pasifik, baru mencapai 17 persen,” katanya. “Kalau seperti ini trennya, SDGs tak mungkin tercapai pada 2030,” tambahnya.
Bahkan, Gantjang memprediksi, pencapaian tujuan ini akan tertunda hingga 32 tahun jika tidak ada upaya transformatif.
Gantjang menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat pencapaian kesetaraan gender di Indonesia. “Kita sedang menggodok peraturan presiden baru untuk SDGs 2025-2030, agar upaya yang kita lakukan lebih terarah dan transformatif,” tutup Gantjang. (nio/red)
Tags: 2030, Bappenas, kesetaraan gender, SDGs, Ssuperradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.