Pentingnya Mendampingi Proses Belajar Anak

Yovie Wicaksono - 16 March 2020
Ilustrasi mendampingi anak saat menonton televisi. Foto : (Shutterstock)

SR, Surabaya – Psikolog dari Lembaga Layanan Psikologi Geofira, Riza Wahyuni mengatakan, dalam proses tumbuh kembang anak, salah satu hal yang penting adalah masa belajar anak.

Menurutnya, kebanyakan anak lebih mudah belajar secara visual, yakni dengan melihat dan di simpan dalam memori anak yang kemudian akan diaplikasikan.

“Apabila kemudian menimbulkan rasa keingintahuan tentang apa yang dia lihat itu, dia bisa mempraktikkannya,” ujarnya, Senin (16/3/2020).

Riza melihat, saat ini banyak kasus yang terjadi dimana media, entah televisi maupun media sosial seperti youtube memberikan peran penting didalam proses pembelajaran anak.

Hal tersebut bagaikan dua mata pisau, dimana satu sisi membawa kebaikan, tapi pada sisi lain juga dapat memberikan dampak yang buruk.

“Dimana perilaku seks bebas, perilaku kriminal itu justru mereka belajar dari media sosial. Dari apa yang mereka tonton kemudian mereka mempraktikkan. Ini yang menjadi bahaya adalah ketika hal-hal negatif yang dia lihat. Tapi kalau hal-hal yang positif yang mereka lihat itu kan hal yang luar biasa, bisa menjadi motivasi bagi anak-anak kita dalam proses belajarnya,” katanya.

Oleh karena itu, Riza menekankan pentingnya mendampingi anak di dalam tumbuh kembangnya, proses pembelajaran, tetang apa yang mereka lihat dan dengar, serta menjadi teman diskusi yang baik bagi anak.

“Kalau memberi tayangan kepada anak-anak, hal yang paling penting adalah mendampingi tentang apa yang dia lihat dan memberikannya akses untuk bertanya apapun yang dia lihat termasuk mungkin hal-hal yang diluar dari kebiasaan kita,” ujarnya.

Riza memberikan contoh, ketika tanpa sengaja anak melihat adegan dewasa seperti ciuman, orang tua tidak perlu kaget ketika anak bertanya maksud dari adegan itu, namun memberikan penjelasan dalam konteks seks edukasi yang tepat sesuai dengan usia anak.

Ia mengatakan, masalahnya adalah saat ini banyak dari orang tua yang masih menganggap tabu untuk berbicara tentang seks edukasi kepada anak.

“Seolah-olah itu bicara tentang hubungan suami istri dan sebagainya. Bukan itu. Seks edukasi itu mengenalkan identitas jenis kelamin laki-laki dan perempuan, kemudian bagaimana mereka aman dengan identitas kelaminnya, bagaimana hubungan dengan lawan jenis mereka. Seperti itu,” tandasnya.

Hal tersebut dinilai penting untuk menghilangkan rasa ingin tahu anak, agar anak tidak mencari tahu sendiri dan mendapatkan pemahaman yang salah terkait seks melalui teman, video, atau media lainnya. (fos/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.