Pendaki Difabel Jelajahi Gunung Arjuna Sambil Kampanye Pengurangan Risiko Bencana
SR, Malang — Pusat Pemberdayaan Disabilitas Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) berkomitmen ikut ambil bagian dalam kampanye Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang disematkan dalam agenda Difabel Pecinta Alam (Difpala) Seven Summits II Gunung Arjuna.
Komitmen dilontarkan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kamis (9/10/2025). FGD itu dihadiri beberapa lembaga di antaranya: Komisi Nasional Disabilitas, BPBD Kabupaten dan Kota Malang, BPBD Kota Batu, Dinas Sosial Kota Batu, hingga tokoh pendaki Everest Asmujiono, mantan prajurit Kopassus yang juga sebagai Pembina Difpala Seven Summits II.
“Oktober ditetapkan sebagai Bulan PRB, bertepatan itu teman-teman disabilitas yang tergabung dalam LINKSOS dan juga Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD PB) Kabupaten Malang ada jadwal pendakian ke Gunung Arjuna pada 26-28 Oktober 2025. Momen itu kami satukan dengan kampanye PRB Inklusi,” kata Ken Kerta, Founder LINKSOS sekaligus Koordinator ULD PB Kabupaten Malang, kepada Superradio.id via ponsel, Jumat (10/10/2025).
Selama pendakian menuju puncak, Tim Difpala Seven Summits II Gunung Arjuna terdiri dari 9 orang (2 difabel rungu dan 1 difabel netra), akan melakukan pembersihan di setiap pemberhentian dan perjalanan menuju puncak, misal seperti membersihkan posko, membersihkan camp, membersihkan sampah yang terlihat waktu perjalanan ke puncak ataupun turunnya nanti.
“Sebetulnya agenda penghijauan sangat sesuai dengan PRB Inklusi, tapi penghijauan di gunung tidak boleh asal tanam harus ada izin. Jadi penghijauan dilakukan di waktu yang lain,” terang Ken Kerta.
Dalam FGD sejumlah pihak telah menyatakan dukungan pada Difpala Seven Summits II Gunung Arjuna, walau sempat dalam rapat menyoroti kesiapan tim pendaki baik secara fisik, mental, maupun logistik.

Dukungan kongret yang diberikan, antara lain, BPBD Kabupaten Malang akan menyediakan tenda dan alat komunikasi. Selanjutnya BPBD Kota Batu menyiapkan logistik makanan siap saji, sementara BPBD Kota Malang akan memberikan pelatihan pemetaan wilayah rawan bencana.
Pihak swasta juga memberikan dukungan, yakni KADE Outdoor menyatakan siap mendukung kebutuhan perlengkapan pendakian, dan Malang Creative Center menawarkan dukungan dokumentasi kegiatan.
“Melalui FGD ini, LINKSOS menegaskan komitmennya dalam memperkuat sinergi antar-lembaga agar penanggulangan bencana dapat dilakukan secara inklusi dan berkeadilan,” cetus Ken Kerta.
Ditambahkannya, kegiatan Difpala Seven Summits bukan sekadar mendaki gunung, tetapi juga bagian dari kampanye pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pendakian. Sebelumnya Difpala Seven Summits I tahun 2024 dilaksanakan di Gunung Kawi, Malang.
“Mendaki bagi kami bukan sekadar menaklukkan puncak, tapi bagaimana kita bisa menjaga alam dan menguatkan masyarakat yang hidup di sekitarnya,” pungkasnya. (dv/red)
Tags: cinta alam, difabel, gunung arjuna, malang, pengurangan risiko bencana, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.





