Kemenag Kembangkan Al Quran Bahasa Daerah Sajikan Kekayaan Budaya

Rudy Hartono - 12 September 2024
Tampak Al Quran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Kanaytn. Kemenag terus mengembangkan Al Quran terjemahan bahasa daerah sebagai upaya melestarikan kekayaan budaya bangsa. (foto:antara)

SR, Samarinda – Kementerian Agama terus melakukan pengembangan penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa daerah sebagai upaya melestarikan kekayaan budaya Nusantara.

“Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional dalam pemajuan kebudayaan,” kata Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Moh Isom pada Talk Show bertajuk “Al Quran untuk Semua” dalam rangkaian MTQ Nasional XXX di Convention Hall Sempaja, Samarinda, Kaltim, Rabu (11/9/2024).

Isom menjelaskan bahwa penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa daerah bertujuan untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia untuk memperkuat bahasa ibu bagi generasi muda. “Ini berangkat dari kekhawatiran atas kurangnya penutur bahasa daerah di kalangan anak muda,” ucap dia.

Namun, penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa daerah masih terbatas. Hingga kini, baru 28 bahasa daerah yang telah diterjemahkan, termasuk bahasa Toraja, Palembang, Bali, Mongondow, Makassar, Madura, Dayak Kanaytn, Mandar, Melayu Ambon, Bugis, Sasak, Kaili, Banjar, Aceh, Melayu Jambi, Batak Angkola, Banyumasan, Sunda, dan Gayo.

Selain itu, Kemenag juga memperkenalkan Al Quran dalam bahasa isyarat bagi masyarakat yang tunarungu. Pihaknya ingin masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran juga bisa membaca dan memahami Al Quran.

“Al Quran dalam bahasa isyarat ini diharapkan dapat membantu komunitas tuli untuk lebih mendalami ajaran Islam,” ucap Isom.

Ia mengakui pelatihan dan sosialisasi penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa isyarat juga masih minim. “Kami baru melakukan pelatihan-pelatihan untuk penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa isyarat dan bagaimana sahabat tuli bisa membaca Al Quran dengan bahasa isyarat,” ujarnya.

Ke depan, Kemenag berencana untuk memperluas sosialisasi dan pelatihan ini ke seluruh Indonesia. “Kami akan memperluas sosialisasi dan pelatihan ini ke seluruh daerah di Indonesia,” kata Isom. (*/ant/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.