Kabupaten Kediri Jadi Supplier Cabai Skala Nasional

Yovie Wicaksono - 12 March 2021
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam operasi pasar. Foto : (Super Radio/Rahman Halim)

SR, Kediri – Sejak sepekan terakhir, Kabupaten Kediri menjadi tumpuan dari berbagai daerah di Indonesia sebagai supplier komoditas cabe. Plt Kepala Dinas Perdagangan, Tutik Purwaningsih mengklaim 70 persen pasokan cabai skala nasional didapat dari Kabupaten Kediri.

“Kontribusi Kabupaten Kediri skala nasional saat ini bisa mencapai 70 persen,  kalau menurut kita. Kalau sebelumnya di Blitar dan Banyuwangi kan juga produsen, Kadang Tuban, Batu Malang juga, tapi kan ini kondisinya luar biasa turun,” ujar Tutik Purwaningsih, Jumat (12/3/2021).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang melatar belakangi daerah lain mau membeli cabai dari Kabupaten Kediri.

“Saat ini iya karena daerah pemasok yang lain ada beberapa kena bencana, ada juga yang gagal panen. Saat ini yang menjadi tumpuan adalah Kabupaten Kediri. Kami evaluasi terus permintaan dari luar, sangat luar biasa sekali permintaan di Kabupaten Kediri,” katanya.

Tingginya permintaan dari luar daerah ini sayangnya tidak diimbangi dengan stok hasil produksi cabai yang cenderung mengalami penurunan akibat cuaca ekstrem dan serangan hama.

Dari hasil monitoring di dua wilayah, yakni Kecamatan  Kepung dan Kecamatan Puncu yang selama ini menjadi sentra tanaman cabai juga mengalami penurunan produksi 40-60 persen.

Adapun luasan lahan tanaman cabai di Kabupaten Kediri mencapai kurang lebih kisaran 3000 hektar. Tetapi pada Maret ini yang bisa dipanen mencapai 2000 hektar. Sisanya 1000 hektar belum  panen.

“Yang perlu dimonitor, kemarin kami di lapangan itu belum waktunya panen sudah kena fusarium. Jadi daunya keriting, biasanya untuk bunga dan buah kecil sekali. Ini menjadi perhatian, teman-teman pengamat UPT,” jelasnya.

Diperkirakan kondisi seperti ini akan terus berlangsung hingga Maret, bahkan sampai Mei.

“Awal hitungan kami dari analisa luas tanam bayangan kami sampai bulan Maret. Tetapi kenyataanya teman-teman menginfokan hingga bulan Mei. Lah ini nanti kita matangkan ke teman-teman Pertabun. Jangan sampai menjelang Ramadan harga masih melambung,” tuturnya.

Harga cabai di tingkat pasar induk atau grosir per kilogram saat ini mencapai Rp 100 ribu. Sementara di tingkat eceran pasar tradisional per kilogram harga cabai di kisaran Rp 120-125 ribu.

“Ini tidak kami duga kalau harga sudah naik, hampir Rp 8.000 per kilo. Karena kemarin masih Rp 92.000 ribu per kilo, sekarang sudah sampai Rp 100.000 ribu,” jelasnya. (rh/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.