Antusias Anak Disabilitas Melukis di Pameran Dasa Hanggatra

Pengurus Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jatim, melihat proses melukis para peserta lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra bagi penyandang disabilitas, di Perpustakan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (18/1/2025) (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Anak-anak penyandang disabilitas asyik melukis dalam lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra di Perpustakan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (18/1/2025) (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Anak-anak penyandang disabilitas asyik melukis dalam lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra di Perpustakan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (18/1/2025) (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Anak-anak penyandang disabilitas asyik melukis dalam lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra di Perpustakan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (18/1/2025) (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Tata (7) didampingi ibunda melukis 3 sahabatnya di pouch ukuran A4. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Pemenang juara 1-5 lomba melukis bersama disabilitas di rangkaian Pameran Dasa Hanggatra,yang diselenggarakan Pengurus Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jatim, Sabtu (18/1/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
SR, Surabaya – Sekira 20 anak disabilitas berlomba mengekspresikan kreativitas di lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra oleh Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jatim, Sabtu (18/1/2025).
Pouch ukuran A4 dan acrylic marker menjadi senjata mereka untuk melukis karya terbaiknya. Ada yang fokus pada objek manusia, hewan, hingga animasi. Salah satunya, Tata (16) seorang disleksia yang berhasil menjadi juara 1 dengan lukisannya yang bertema ikan.
Ibunda dari Tata, Beta Ami mengaku bahagia pada prestasi sang anak. Menurutnya potensi Tata sudah terlihat sejak usia 6 tahun, dan terus diasah usai ikut kelompok Rumah Prestasi. “Alhamdulillah bahagia senang dan bangga karena hobinya bisa tersalurkan, dia juga happy di lingkungan yang nisa nerima dia,” ujarnya.
Ami pun berterima kasih pada IWPI, dan berharap acara seperti ini terus digelar untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. “Harapannya kedepan lebih sering diadakan untuk anak difabel, karena anak kami ini rawan jadi korban bully jadi kalau bergaul dengan anak normal itu kesulitan. Dengan acara ini jadi bisa lebih berbaur,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Prita (7). Ia yang merupakan tuna rungu memilih melukis 3 sahabat sekolahnya di atas pouch yang disediakan. “Iya memang suka melukis, ini sukanya gambar orang biasanya anggota keluarga, judulnya sahabat,” ujarnya.
Ibu dari Prita, Tati (45), turut mendukung bakat anaknya. Ia menyebut, potensi anaknya di bidang seni sudah terlihat sujak kecil. Hingga kini pun aktif di berbagai lomba lukis hingga modeling.
“Saya sebagai orang tua cuma mengembangkan bakat anak supaya lebih mandiri. suka ikut lomba, dia juga suka fotografi, menang, pernah modeling juara harapan tiga,” ujar perempuan asal Kapasari Surabaya itu pada superradio.id.
Diberitakan, Lomba Melukis bersama Disabilitas merupakan rangkaian dari Pameran Lukisan Dasa Hanggatra yang berlangsung mulai 14-24 Januari 2025. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya dan gratis terbuka untuk umum. (hk/red)
Tags: Anak disabilitas, iwpi jatim, pameran dasa hanggatra, superradio.id, surabaya
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.