Jawa Timur Siap Laksanakan Angkutan Mudik 2017

SR, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta Bupati/Walikota serta Dinas Kesehatan di masing-masing daerah, menyiapkan layanan kesehatan berupa posko-posko kesehatan, Puskesmas 24 jam, Ponkesdes, serta rumah sakit spesialis terutama orthopedic, untuk bersiaga selama pelaksanaan arus mudik Lebaran tahun ini.
“Semakin nampak pelayanan kesehatan di jalanan, semakin berkurang pemudik yang stress. 80 persen orang sakit karena jiwanya yang sakit,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Gubernur juga meminta aparat penunjang seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) untuk rutin melakukan cek kondisi jalan, untuk memastikan kenyamanan perjalanan kendaraan yang akan mudik.
Selain itu, pengusaha angkutan umum juga diminta melakukan pengecekan kondisi armadanya, sebelum petugas dari Dishub melakukan pengecekan atau ramp check. Langkah ini sebagai bentuk kepastian keamanan kendaraan bagi penumpang. Tidak hanya itu, Kementerian Perhubungan juga diminta menyediakan 19 tempat peristirahatan atau rest area di jembatan timbang.
“Kepada para pengusaha, bila ingin usahanya lancar, bantulah minuman atau makanan bagi pemudik di rest area, tapi kalau tidak kami juga sudah siap,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, berdasarkan hasil operasi besar-besaran Dishub Jawa Timur mulai Januari 2017, untuk angkutan di jalan raya dari 38.818 kendaraan yang dicek, sekitar 20 persen dinyatakan tidak layak jalan. Kemudian di terminal, dari 21.344 kendaraan yang dicek, ada 25 persen yang tidak layak jalan.
Sementara itu, Kementerian Perbungan menyiapkan 48.790 bus atau naik 2.312 bus dari tahun lalu. Untuk penyeberangan laut, disediakan 1.278 kapal dengan rincian 26 kapal PELNI, 28 kapal ro-ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat dan 101 kapal perintis.
Untuk pesawat udara disiapkan 532 pesawat udara yang diopersikan 14 perusahaan penerbangan. Sementara itu untuk angkutan kereta api, disiapkan lokomotif siap operasi sebanyak 453 lokomotif, dengan jumlah kereta api regular sebanyak 333 kereta dengan tambahan lebaran dan TS K3 Premium sehingga berjumlah 379 kereta.
Sebagai antisipasi menghadapi arus mudik, Kementerian Perhubungan melakukan beberapa langkah seperti ramp check, dengan melaksanakan tes uji kesehatan dan tes narkoba bagi seluruh awak, serta tes kelaikan sarana moda transportasi, pengawasan terhadap harga dan jumlah tiket agar tidak melebihi kapasitas, dan pendirian posko penanganan angkutan lebaran. Masyarakat juga dihimbau untuk menghindari mudik pada saat puncak arus mudik, yaitu pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2017, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.
Untuk mengamankan jalur mudik, Wadirlantas Polda Jawa Timur, AKBP Sabilul Alif mengatakan, personel Polri dibantu TNI telah siap mengamankan jalur mudik lebaran, termasuk beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan. Polri juga akan mengerahkan pasukan Brimob di beberapa wilayah yang rawan kejahatan, seperti bajing loncat, penodongan dan jambret, khususnya di beberapa titik rawan diantaranya Jati Peteng Tuban, Taman Nasional Baluran Situbondo, Gunung Gumitir Jember, dan Monumen Gubernur Suryo Ngawi.
“Masing-masing kita siapkan personil Brimob satu SST,” kata Sabilul Alif.
Secara keseluruhan, Polda Jawa Timur dan jajaran yang bertugas untuk pengamanan Lebaran 2017 mengerahkan 12.633 personil, dengan rincian personil Polda Jawa Timur 940 personil, dan Polres jajaran berjumlah 11.693 personil. Pengamanan ini juga dibantu unsur TNI sebanyak 1.450 personel dan instansi lain seperti Dinas Kesehatan, ORARI, pramuka dan organda berjumlah 6.035 personel.(ptr/red)
Tags: armada, Jawa Timur, kesehatan, kesiapan angkutan mudik, pengamanan
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.