Jaranan Meriahkan Puncak Sedekah Bumi Krukah Lama Surabaya

Yovie Wicaksono - 18 August 2024
Pentas jaranan Musiko Joyo di lapangan futsal RW IX menyedot ratusan penonton, jaranan ini puncak acara Sedekah Bumi Krukah Lama RW IX Surabaya, Sabtu (17/8/2024). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

SR, Surabaya – Usai digelar sehari penuh, akhirnya rangkaian Sedekah Bumi Krukah Lama RW IX Surabaya sampai di puncak acara.

Berlangsung di lapangan futsal Jalan Krukah Lama RT 4 RW IX Surabaya, Sabtu (17/8/2024) malam, gelaran ditutup dengan pentas jaranan Mustiko Joyo.

Acara pun berlangsung meriah. Tampak area lapangan dipenuhi lautan manusia yang melingkar menyisakan tempat pentas dilaksanakan.

Tak sampai disitu. Gelombang kerinduan warga akan pentas budaya juga tampak dari rentang usia penonton. Mulai dari anak usia batita hingga dewasa tampak kompak menyaksikan jaranan dengan antusias.

Salah satunya Hanif (9) yang memilih menghabiskan harinya untuk menyaksikan jaranan. “Iya memang suka. Seru lihatnya, paling suka waktu udah atraksi,” komentarnya.

Ia yang datang bersama ibunya itu mengaku senang karena sudah jarang melihat seni jaranan. “Diajak ibu nonton, bagus acaranya tapi sesak banyak orang,” ucapnya disusul tawa sang ibunda.

Berbeda dengan Hanif, sang ibu Atikah mengaku sengaja mengajak anaknya guna mengenalkan seni jaranan. Hal itu, lanjutnya, agar sang anak tak ketergantungan dengan gadget.

“Kalau saya dari dulu memang suka, makanya saya ajak anak ikut kesini supaya anak kenal sama budaya asli, mumpung besok libur,” jelasnya sambil mengelus kepala Hanif.

Ketua Pelaksana Sedekah Bumi Krukah Lama RW IX Surabaya, Mukti Purbowo, mengucapkan terimakasih pada segenap warga.

Adapun, sebelumnya di pagi hari telah digelar rangkaian sedekah bumi mulai dari upacara HUT RI ke-79, kemudian kirab sesaji, yang dilanjutkan doa lintas agama dan jaranan.

Ketua RT 4 RW IX Krukah Lama, Mukti Purbowo menjelaskan, sedekah bumi merupakan hajatan besar untuk menghormati para leluhur di wilayahnya. Dikatakan di Kampung Krukah  Lama terdapat tiga punden yang merupakan leluhur yang membuka areal tersebut. Tiga punden itu adalah Mbah Puguh, Mbah Syarief, dan Mbah Sapu Jagad.

“Ketiganya memiliki kisah dan keunikan tersendiri, namun yang banyak dikenal adalah Mbah puguh yang dikebumikan pada tahun 1975 lalu. Jadi, orang tua kami masih mengenal dan berinteraksi dengan Mbah Puguh,” unkap Bowo.

Meski sempat terkadi kendala, namun ia bersyukur kegiatan bisa berjalan lancar dan mengobati rindu warga. Pria yang akrab disapa Bowo itu mengungkapkan kampung Krukah Lama terakhir kali melaksanakan sedekah bumi 13 tahun lalu.

Ketua RT 04 RW 09 Krukah Lama bersama sesepuh, komunitas budaya Tunggak Jati Nuswantoro, dan Ketua Himpunan Penghayat Kepercayaan KRT Sukariyo SPd doa di makam Mbah Puguh sebagai pepunden Kampung Krukah Lama. (foto:aji saka/superradio.id)

“Meski ada kendala tapi bagi kami tegap maju terus demi kebersamaan. Pesan saya, ingat leluhur kita, tiap tahun acara ini akan kita adakan,” ucapnya yang juga ketua panitia Sedekah Bumi Krukah Lama RW IX.

Melihat tingginya animo positif, pohaknya pun berencana menghidupkan kembali sedekah bumi menjadi agenda rutin tahunan.

“Terima kasih atas support dari warga, komunitas budayawan, dan Pemkot Surabaya. Insyaallah tahun depan kita adakan kegiatan seperti ini lebih meriah dan sukses,” pungkasnya. (hk/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.