SR, Jakarta – Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tegaskan kembali tentang fokus tiga proyek prestisius, yaitu percepatan perkembangan industri Jawa Timur 1 di GKS atau wilayah Gerbang Kertasusila, JLS (Jalur Lingkar Selatan) dan proyek pembangunan kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru).

Hal tersebut ditegaskan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjadi keynote speaker seminar “Pengembangan Kawasan Selatan” di Graha Kadin Jatim Surabaya, Selasa (10/3/2020).     

Ia mengatakan, percepatan perkembangan industri Jawa Timur  di GKS atau wilayah Gerbang Kertasusila. Dimana ini meliputi area Surabaya dan sekitarnya seperti termasuk di Gresik dan juga Sidoarjo. Kemudian selingkar Wilis yang lanjut direvisi menjadi JLS (Jalur Lingkar Selatan). JLS bisa menghubungkan langsung dari Pacitan ke Banyuwangi dengan melintasi jalan jalur laut selatan.

Khofifah mengatakan, di daerah selatan Jawa Timur banyak terdapat potensi pengembangan ekonomi. Seperti sentra perikanan di Sendang Biru, Malang hingga kebun cokelat di area Blitar hingga Tulungagung. Kemudian yang ketiga adalah  proyek pembangun terakhir adalah BTS (Bromo Tengger Semeru).

“BTS harus kita koordinasi dengan empat kabupaten penyangga, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten  Malang dan Kabupaten Lumajang, ini sebagai upaya membenahi infrastruktur BTS dan sangat simpel sekali, seperti halnya rest area menuju puncak,“ ujarnya.

Ia mengharapkan, adanya pertemuan tiga kabupaten tersebut guna mencari master plan bersama dalam pengembangan kawasan Bromo, Tengger, Semeru. Hal tersebut penting agar wisatawan yang berkunjung akan mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

Jika tiga proyek pembangunan tersebut terealisasi dengan cepat, Khofifah percaya akan dapat menambah kesejahteraan bagi masyarakat. (*/red)

Tags: Khofifah Indar Parawansa, pemprov jatim, Pengembangan Kawasan Selatan Jatim