‘Bancakan’ Malam Satu Suro Warga Donowati Surabaya

SR, Surabaya – Puluhan masyarakat Donowati Kelurahan/Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, berkumpul di Punden Kulon Donowati, Selasa (18/7/2023) malam. Mereka menggelar bancakan atau selamatan dan berjaga semalam suntuk atau melekan dalam rangka peringatan malam satu suro 1957 Saka.
Para warga yang datang, disuguhi bubur suro dan makanan tradisional hasil tumbuhan yang ada didalam tanah (polo pendem) seperti kacang tanah, singkong, ketela rambat atau ubi jalar, hingga mbothe atau talas. Suguhan itu hasil swadaya dan gotong royong dari warga setempat.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua RW 01, dan Ketua Karang Taruna RW 01, kemudian dilanjutkan doa bersama untuk para leluhur dan warga setempat agar mendapatkan berkah, kesehatan, dan keselamatan. Setelahnya, warga makan bersama ‘sego bancakan’ yang terlebih dahulu telah didoakan.
Pengurus Paguyuban Pelestari Kebudayaan Donowati (PPKD) yang juga sebagai pelopor acara tersebut, Yunus Asril mengatakan, acara ini rutin digelar tiap tahun. Namun tahun ini, sengaja mengajak semua pihak untuk terlibat, mulai dari sesepuh kampung, pengurus RT, RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Karang Taruna, hingga warga sekitar.
“Lewat acara ini kami ingin terus melestarikan tradisi yang ada, jadi jangan sampai sebagai orang Jawa itu lupa Jawanya, makanya kita juga libatkan karang taruna. Kita disini punya punden, punya leluhur yang babat alas daerah ini, maka harus di lestarikan,” ujar pria yang akrab disapa Cak Yunus ini.
Ketua RW 1 Donowati, Marno menambahkan, acara ini diharapkan bisa mengguyubkan warga dari lintas generasi, utamanya generasi muda sekaligus mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal kepada mereka.
“Dengan adanya ini mudah-mudahan warga Donowati dan sekitarnya diberikan kekuatan, kesehatan, keselamatan dan rezeki. Terimakasih kepada warga yang masih guyub rukun dan semoga ini terus berlangsung, berkesinambungan. Kearifan lokal ini mari kita lestarikan, jangan sampai ditinggalkan. Tetap semangat, meski tengah malam,” katanya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna RW 01 Donowati, Dhea mengatakan, sejalan dengan program kerja di bidang kebudayaan dan olahraga, pihaknya bersama generasi muda setempat ingin melestarikan seni tradisi yang ada di wilayahnya, termasuk melalui acara ini.
“Jadi ini sebagai salah satu bentuk upaya kami untuk melestarikan budaya yang ada disini. Selain punden, kami juga punya kesenian reog, jaranan, maupun karawitan yang ini nantinya juga akan kita jaga, lestarikan, dan kenalkan,” kata Dhea.
Ia mengaku, antusias anak-anak muda yang ada diwilayahnya juga cukup tinggi untuk terlibat dalam upaya pelestarian budaya yang ada.
“Dari sekitar 70 anggota karang taruna, memang tidak semuanya hadir, tapi antusias mereka cukup tinggi, bahkan ada yang setelah pulang kerja langsung merapat untuk berkumpul disini,” sambungnya. (fos/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.