Sedekah Bumi Menelusuri Lima Punjer Kota Surabaya

Rudy Hartono - 9 August 2024

SR, Surabaya – DPC PDI Perjuangan Surabaya berinisiatif melakukan ruwat Kota Surabaya bertujuan meminta pertolongan Tuhan Yang Mahapencipta agar seluruh warga Kota Surabaya mendapat keselamatan, kesehatan, kedamaian, dan kesejahteraan.

Tidak hanya warga yang didoakan, tetapi juga pemimpin-pemimpin Kota Surabaya agar selalu rukun, amanah, dan menjadi pengayom yang memberi rasa aman, adil, dan sejahtera.

Untuk misi ruwat Kota Surabaya ini, PDI Perjuangan Surabaya menggandeng kelompok budaya Tunggak Jati Nuswantoro Surabaya. Sedangkan petugas partai yang mengawal acara ruwat dipercayakan kepada Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Achmad Hidayat.

Ruwat Kota Surabaya ini dilaksanakan dua hari, Jumat dan Sabtu (2-3/8/2024). Rangkaian kegiatan ruwat Surabaya ini  meliputi sedekah bumi dan upacara spiritual di  empat titik penjuru mata angin dan satu titik di pusat Kota Surabaya. Selain itu juga digelar kirab sesaji, kesenian jaranan,  dan pagelaran wayang kulit di area kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Jl Setail no. 8 Surabaya.

Untuk sedekah bumi disediakan aneka tumpeng lengkap, ada nasi putih, nasi merah, nasi kuning, dan ketan hitam. Dalam acara spiritual, Achmat Hidayat membelah kelapa lalu membuangnya dengan cara menanam atau melarung. Kelapa yang dibelah itu simbolisasi segala hal kotor,  jahat, pengganggu yang dimusnahkan. Sesudah membuang hal kotor, lalu tempat itu disucikan dengan air dari lima mata air.

Gelaran ruwat 4 titik penjuru surabaya dilakukan pada Jumat (2/8/2024). Diawali di Ekowisata mangrove Wonorejo sebagai titik di sisi timur Surabaya, sesaji dilarung di muara Mangrove yang menuju ke laut. Dilanjutkan di  mengubur sesaji di bundaran Waru sebagai titik selatan kota surabaya. Berikut membenamkan sesaji di Sumur  Welut di kawasan Lakarsantri sebagai titik barat  Surabaya. Dan di sisi Utara, sesaji dilarung di selat Madura di sekitar jembatan Suramadu.

Adapun puncak ruwatan dilakukan di hari Sabtu (3/8/2024), yakni di titik ke 5 yang diklaim sebagai punjer atau pusat kota surabaya disebut telaga wurung, lokasi tepatnya di dalam lingkungan Kebun Binatang Surabaya.

Ruwatan bumi surabaya menjadi wadah harmoni mewujudkan masyarakat yang memiliki kepribadian dalam budaya. Sekaligus doa, pengharapan, kekuatan dan keberkahan agar Kota Pahlawan  menjadi gemah ripah lohjinawe. (tim/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.