Sanggar Tari di Kediri Tampilkan Tarian Tradisional di Australia
SR, Kediri – 15 pegiat seni dari Sanggar Tari Guntur, Kediri, mendapat undangan khusus dari Malbourne Fringe Festival, untuk mengikuti Pergelaran Seni di Australia.
Ada 4 tarian yang sudah disiapkan antara untuk tampil di Australia, yaitu Tari Ketek Ogleng, yang bercerita tentang penjelmaan Raden Panji untuk mendapatkan Putri Kerajaan Kadiri yang bernama Dewi Sekartaji.
Selain itu juga ada Tari Topeng Panji, Tari Kidung Keduwung, dan Tari Jaranan Wedar Ing Tiyas. Para pelaku seni ini menurut rencana akan berangkat pada 18 September 2017.
“Insya Allah selama 10 hari mereka tampil disana. Ada 4 tarian yang sudah disiapkan,” kata Nur Mukiyar, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga, Kota Kediri.
Dari 15 orang pelaku seni yang diberangkatkan, 7 orang diantaranya adalah penari, dan 8 orang lainya merupakan penabuh musik tradisional.
Tidak hanya Kediri, Denpasar-Bali juga menjadi salah satu perwakilan yang juga diundang dalam pergelaran Malbourne Fringe Festival.
Nur Mukiyar mengatakan, dibandingkan dengan tari lainya, Tari Ketek Ogleng dianggap memiliki pijakan cukup kuat dalam sejarah Kadiri, karena berlatar belakang pada cerita Panji. Disamping itu, tari ini sangat dinamis sehingga banyak unsur yang atraktif dan enak ditonton.
“Ini dikemas dalam bentuk kontemporer dan dinamis. Ini adalah tari penjelmaan seorang pangeran pada masa keemasan Kediri dulu,” ujar Nur Mukiyar.
Sebelum berangkat Ke Malbourne Australia, para pegiat seni dari Sanggar Tari Guntur akan terlebih dahulu berlatih, sekaligus unjuk kebolehan dengan tampil di Taman Sekartaji. Dalam pertunjukan ini, banyak penonton dari kalangan pelajar yang turut hadir.
Sanggar Tari Guntur mulai dikenal oleh dunia internasional, saat ikut mengisi acara di Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 2015 lalu. Berawal dari situ, mereka kemudian diundang oleh pihak Malbroune Fringe Festival untuk tampil di Australia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto mengatakan, dalam dunia pendidikan memang diharuskan ada ekstrakulikuler yang mengatur dan mengajarkan tentang seni dilingkungan sekolah.
“Pendidikan tanpa seni itu akan tegang, dengan seni akan menjadi luwes. Biar ada colling down,” tandas Siswanto.(fl/red)
Tags: australia, kediri, panji, tari ketek ogleng
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.