Sabda Menjadi Rupa, Ketika Iman Religius Bertemu Seni Jiwa

Rudy Hartono - 10 October 2025
Pengunjung mengamati karya-karya lukis dua imam Katolik dalam pameran bertajuk “Sabda Telah Menjadi Rupa” di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (8/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)

SR, Surabaya – Gelaran pameran “Sabda Telah Menjadi Rupa” ditutup dengan manis. Kegiatan yang memamerkan karya dua imam Katolik dari Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF), Romo Yohanes Agus Riyanto MSF atau yang akrab disapa Suga Sen, dan Romo Stefanus Ruswan Budi Sunarjo MSF atau Mowan itu sukses menggugah hati.

Salah satu karya Romo Stefanus Ruswan B Sunarjo atau biasa disebut Romo Mowan bertajuk Lelap Tanda Percaya dalam Pameran “Sabda Telah Menjadi Rupa” di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (8/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)

Berlangsung di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya sejak 4-9 Oktober 2025, tiap lukisan menggambarkan perjalanan religius dari tiap perupa. Refleksi iman yang dimanifestasikan dalam total 17 karya.

Rm. Stefanus Ruswan B. Sunarjo MSF atau akrab disapa Romo Mowan menyebut delapan karya lukisannya menceritakan berkat dan rahmat Tuhan dalam berbagai sisi. Ia mengaku terinspirasi dari kehidupan yang tercatat di kitab Injil. Baginya tiap tiap sabda Tuhan tidak sekadar cerita masa lalu, melainkan sangat relevan dengan kehidupan sekarang.

“Saya terinspirasi dari kehidupan bahwa sabdaTuhan dalam hal ini Injil, bukan abstrak tentang cerita jaman dulu tapi relevan dengan kehidupan sehari-hari,” sebutnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/10/2025).

Beberapa karya lukis Romo Stefanus Ruswan yang lainnya di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (8/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)

Dari sana, Mowan yang sudah lama punya ketertarikan pada seni pun makin tergugah untuk membuat karya lukis. Menceritakan keindahan berkah Tuhan pada tiap goresan kuas. “Walaupun karena masuk menjadi imam gak banyak waktu mengasah tapi setelah imam justru punya waktu untuk merefleksi diary yang terpendam,” ujarnya.

“Kalau saya pesannya sederhana, keindahan itu adalah tanda tanda kehadiran tuhan saat kita bisa menangkap keindahan disitu kita bersatu dengan Tuhan itu,” imbuhnya.

Salah satunya pada karya lukisnya yang bertajuk “Wanita dan Tungkunya serta Lelap tanda Percaya”. Disana Mowan menggambarkan perjuangan seorang perempuan di usia senja.

“Nenek itu cantik dalam perjuangannya hidup kesehariannya, kecantikan itu atau keindahan itu, hidup si nenek itu walaupun tidak secantik dulu tapi apa yang dia perjuangkan menjadi berkat dan itulah tanda kehadiran Tuhan,” tuturnya.

Pengunjung mengamati karya-karya lukis dua imam Katolik dalam pameran bertajuk “Sabda Telah Menjadi Rupa” di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (8/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)

Sementara itu, salah satu pengurus harian Galeri Merah Putih, Irma Irawadi turut mendukung hal tersebut. Ia menyebut, sebagai pegiat seni, pihaknya sangat terbuka pada tiap bakat dari seniman mana pun.

Hingga kini, sudah ribuan talenta yang hadir, mengisi Galeri Merah Putih dengan beragam talenta. Baik dari Surabaya maupun luar Jawa.

“Kalau pameran ini tujuan pihak galeri kan untuk memamerkan semua karya seniman  manapun, talenta manapun. Dan balai pemuda memang tempatnya seniman macam-macam,” ucapnya. (hk/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.