Ratusan Penghuni Lapas Kediri Mengikuti Pondok Ramadhan
SR, Kediri – 500 lebih penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 2-A Kediri, terlihat memakai busana muslim warna putih dan terlihat khusyuk menjalankan ibadah. Mereka berkumpul di sebuah masjid yang bersebelahan dengan blok Lapas yang mereka tempati untuk mengikuti Pondok Ramadhan.
Lantunan ayat-ayat suci terdengar disana. Pemandangan seperti ini terlihat pada saat bulan suci Ramadhan. Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2-A Kediri, HM Latif Syaifudin, sebelum dilaksanakanya pondok Ramadhan, pihak Lapas sebenarnya telah memiliki Pondok Pesantren Terpadu Lapas Kediri yang bernama At Taubah.
Khusus pada bulan suci Ramadhan kali ini pihak Lapas melaksanakan Pondok Ramadhan untuk meningkatkan kembali keimanan dan keatqwaan para penghuni Lapas.
“Meningkatkan kesadaran diri untuk bertobat, supaya tidak mengulangi perbuatanya kembali. Serta nantinya diharapkan, mereka bisa membangun mentalnya secara benar,” kata Latif.
Beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap harinya di dalam Lapas antara lain, ceramah umum, belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Iqro, belajar tata cara sholat jenazah termasuk memandikan jenazah.
Para penghuni yang mengikuti kegiatan ini dibagi dalam lima kelas. Di Lapas Kelas 2-A Kediri ini jumlah penghuni secara keseluruhan berjumlah 774 orang. Jumlah ini dapat dikatakan kelebihan penghuni atau overload, karena kapasitas Lapas sebenarnya hanya untuk 320 orang.
“Untuk kegiatan Pondok Ramadhan ini kita gilir. Karena kapasitas atau daya tampung masjid di dalam hanya 500 orang, sementara jumlah penghuni 774. Maka sisanya 200 lebih tidak ikut karena tempat tidak memungkinkan. Maka digilir atau gantian pelaksanaannya,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini Latif mengakui banyak perubahan yang baik dari warga binaannya, terlebih dari sisi kerohanian.
“Rata-rata mereka yang disini telah menemukan Tuhannya. Susana juga semakin adem disini,” imbuhnya.
Dalam kegiatan Pondok Ramadhan ini, Lapas Kelas 2-A Kediri menggandeng Kantor Kementerian Agama Kota Kediri untuk memberikan bimbingan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri, Ahmad Zuhri mengatakan, ada 15 orang ahli agama yang dilibatkan dalam memberikan bimbingan atau penyuluhan agama, kepada warga binaan di Lapas Kediri. Ahli agama yang ditunjuk untuk membimbing dan mendampingi berlatarbelakang dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
“Kalau dulunya ada penghuni Lapas yang perempuan, dan tidak bisa baca tulis Al-Qur’an, sekarang allhamdulillah sudah bisa,” ujar Ahmad Zuhri.
Ahmad Zuhri mengakui, bahwa dalam penyampaian ilmu agama atau pengajaran le[ada penghuni Lapas, terkadang pengajar mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi. Terutama kepada penghuni Lapas yang masuk karena terjerat kasus Narkoba.
“Walau pun pinter sebenarnya, Tapi kalau lagi drop kadang para guru ini kesulitan,” ujar Ahmad Zuhri.(fl/red)
Tags: kediri, lembaga pemasyarakatan, pondok ramadhan, warga penghuni lapas
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.