Proses Pembuatan Barongsai

Yovie Wicaksono - 31 January 2024

SR, Sidoarjo – Beberapa hari jelang perayaan Tahun Baru Imlek, Julius Setiawan (34) asal Sidoarjo masih disibukkan dengan berbagai proses pembuatan barongsai.

Tangannya nampak lihai merangkai batang bambu menjadi rangka kepala barongsai yang kemudian di tempel kertas putih tiga lapis sebelum dilukis dan dihias dengan pernak pernik mulai dari bola mata yang dapat menyala, hidung, dahi, hingga bulu yang membuat barongsai semakin nampak hidup saat dimainkan.

“Proses pengerjaan untuk kepala barongsai saja bisa dua minggu, kalau sama badannya total waktu pengerjaan tiga minggu,” kata Julius yang mulai produksi barongsai sejak 2006 silam secara otodidak.

Ada dua tipe barongsai yang diproduksi Julius, yakni karakter China yang berbentuk mirip kucing dan barongsai Malaysia yang mirip bebek dengan ukuran mulai dari diameter 100 cm, 125 cm, dan 130 cm yang paling umum digunakan.

Mengingat imlek kali ini mendekati hari kasih sayang, Julius mengaku mendapat banyak pesanan barongsai berwarna merah muda selain warna merah, hitam, dan kuning, warna barongsai pada umumnya.

“Pemesannya ya rata-rata dari Jawa Timur, mulai dari Krian, Malang, Jember. Harganya kisaran Rp 4-5 juta, tergantung bulunya itu yang sintetis atau bulu domba asli yang tentu lebih mahal tapi saat dimainkan terlihat lebih hidup,” pungkasnya. (fos/red)

Tags: ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.