Peran Seni dalam Advokasi HAM

SR, Surabaya – Seni rupa dapat menjadi media advokasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang efektif apalagi dengan kerja kolaboratif. Media berupa poster, lampion, hingga event festival juga dapat digunakan sebagai sarana advokasi.
“Harus nyata bekerjasama dengan orang yang concern isu HAM dan juga bekerja sama dengan media. Bekerjasama untuk menyuarakan isu-isu itu,” ujar Perupa Kesenian Unit Desa (KUD) Moelyono dalam Workshop Layak Human Right Festival 2022, di Surabaya, Jumat (9/12/2022) sore.
Dalam workshop tersebut, Moelyono menunjukkan foto-foto karya dan dokumentasi perjalanannya dalam dunia seni dan penegakan HAM.
Ia menyatakan, isu HAM tidak hanya berupa penindasan fisik seperti pembunuhan dan penculikan, tetapi juga hak politik, hak identitas, dan hak-hak lainnya.
Moelyono mengaku sensibilitasnya di dunia seni muncul dari memori peristiwa pembantaian pada bulan Oktober 1965.
Baginya, berkesenian harusnya diukur sampai ke impact atau dampak ke masyarakat.
“Apa sih impact-nya lukisan saya buat masyarakat, apa yang saya kerjakan, harus menggunakan frame itu. Itu menjadi tanggung jawab saya sebagai seniman,” katanya. (vi/red)
Tags: HAM
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.