Pentingnya Memilih Pemimpin Jatim yang Berkebudayaan

Rudy Hartono - 9 November 2024
Dekan Universitas Syariah Institut Agama Islam Mojokerto, Miftahul Ridho (kanan) saat memberi pemamparan di depan mahasiswa. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

SR, Surabaya – Dekan Universitas Syariah Institut Agama Islam Mojokerto, Miftahul Ridho mengingatkan pentingnya memilih calon pemimpin daerah yang peduli pada kebudayaan.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber gelaran Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pilkada 2024, di Gedung Teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Sabtu (9/11/2024).

“Kita adalah produk budaya dan ada hubungannya antara antropologi budaya dengan pilkada.Dengan budaya yang maju maka harus ada kebijakan pemerintah yang harus dikuatkan,” ujarnya.

Menurutnya, keragaman budaya dan kultur jatim hanya bisa maksimal jika potensinya diurus oleh gubernur yang betul-betul mengerti soal budaya, bukan untuk kepentingan kelompok.

Terlebih, multikulturalnya suku, budaya, dan agama tidak bisa dirawat sembarangan. Banyak potensi konflik karena perbedaan kultur. “Harusnya jatim jadi pioner. Banyak festival di wilayah Jatim yang jadi ikon lokal tapi dari potensi ini juga muncul kerawanan atau konflik,” tuturnya.

Kebijakan-kebijakan daerah harus dikawal oleh pemimpin yang betul-betul mengerti dan berpihak pada kemajuan budaya. Merangkul seniman dan mengerti akar permasalahan yang dialami para budayawan dan seniman di pelosok.

“Kita bisa lakukan peruabahan di kebijakan budaya. Kami harap seniman budayawan terus berekspresi. Kami harap supporting sistem itu ada di pemimpin Jatim masa depan,” sebutnya.

“Penting untuk memahami budaya jatim karena jatim multi kultur, yang berasal dari wilayah masing-masing. Kurang lebih 10 budaya besar. Mataraman, arek, madura, pesisir, samin, tionghoa,” pungkasnya. (hk/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.