Pemkot dan Polresta Kediri Ambil Jalan Tengah Atasi Polemik Transportasi Daring dan Konvesional

SR, Kediri – Pengemudi becak, ojek konvensional dan ojek daring, akhirnya menyepakati regulasi atau aturan yang dibuat Pemerintah Kota Kediri dan Polresta Kediri, untuk mengakhiri polemik mengenai keberadaan transportasi berbasis on line.
Kesepakatan itu tercapai setelah Pemerintah Kota Kediri yang diwakili oleh Dinas Badan Penanaman Modal dan Polresta Kediri memanggil sejumlah perwakilan Gojek dan tukang becak serta ojek konvensional, di ruang Joyo Boyo, Balai Kota Kediri.
Meski dalam diskusi kedua belah pihak yang berkonflik saling menyampaikan argumentasi yang berbeda, namun akhirnya menemukan batas toleransi yang disepakati bersama.
Kabag Humas Pemkot Kediri, Apip Pramana menjelaskan, dalam pertemuan itu telah disepakati aturan mengenai pembatasan wilayah penjemputan dalam rapat kordinasi tersebut. Disamping itu juga dirumuskan beberapa hal penting, diantaranya pihak Gojek akan membatasi jumlah karyawan yang sudah ada saat ini. Saat ini jumlah Gojek yang terdata lebih dari 1.100 orang.
Poin yang kedua, bagi pengemudi becak yang ingin beralih dan bergabung bersama Gojek, nantinya akan diprioritaskan dan difasilitas dengan pemberian kredit. Selain itu, pemerintah akan memasang tanda yang menginformasikan jika tempat tersebut adalah lokasi penjemputan Gojek.
“Pemerintah Kota telah memediasi antara pengemudi becak dengan pihak Gojek. Diperoleh kesepakatan bersama mengenai pembatasan wilayah penjemputan. Selain itu juga dirumuskan pula agar pihak Gojek juga membatasi anggotanya,” ujar Apip Pramana.
Menurut Apip Pramana, Pemerintah Kota Kediri selama ini telah mendengarkan aspirasi dari calon penumpang, yang banyak memilih jasa transportasi tradisional, maupun sebaliknya ada pula penumpang yang menggunakan jasa transportasi on line.
Keinginan dari calon penumpang ini kemudian diakomodir untuk mencegah konflik antar kedua belah pihak.
“Perwakilan kedua belah pihak telah difasilitasi dan diajak berdialog merumuskan solusinya,” imbuhnya.(rh/red)
Tags: jalan tengah, kediri, konvensional, polemik, transportasi online
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.