Mensos Tinjau Pelaksanaan Operasi Katarak di Kabupaten Kediri

Yovie Wicaksono - 17 March 2023

SR, Kediri – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan didampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana beserta Forkopimda lainnya, meninjau pelaksanaan operasi katarak di Simpang Lima Gumul Hospital Kediri, Jumat (17/3/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, Risma melakukan pengecekan mulai dari kesiapan prasarana fasilitas berupa alat yang digunakan untuk operasi maupun tenaga medis. Ia juga terlihat berupaya untuk  membesarkan hati para pasien agar tidak takut saat menjalani operasi. 

Dalam keterangannya, Risma mengatakan, kegiatan ini diikuti kurang lebih 300 warga Kabupaten Kediri yang mengalami gangguan kesehatan di bagian mata (katarak). Ia meminta kepada Bupati Kediri  agar para pasien secepatnya ditangani.

“Kemungkinan bisa 2 atau 3 hari, saya mohon Pak Bupati bisa lebih banyak (pasien yang tertangani) sehingga waktunya tidak terlalu panjang agar mereka tidak stress karena  harus menunggu lama.  Lagi pula ini mendekati bulan puasa kegiatan ini diharapkan bisa selesai,” harapnya. 

Lebih lanjut, Tri Rismaharini menceritakan pengalamannya yang pernah menangani 90 pasien katarak yang dapat diselesaikan dalam waktu satu hari. 

“Memang terkadang sampai malam, karena kalau saja mereka stress tensi jadi naik tidak bisa dioperasi dan harus ditunda. Karena itu kalau semakin cepat, mereka bisa santai,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menambahkan jika hari ini ada sekira 70 pasien yang sudah menjalani proses screening. Dokter spesialis mata dari yang dilibatkan untuk penanganan pasien katarak sendiri sekira 7 orang.

“Saran Bu Mensos perhari itu harusnya idealnya 70 dan ini kita persiapkan. Jadi Pak Kadinkes tolong cek rumah sakit sekitar, termasuk rumah sakit kota tetangga untuk kita tarik dulu lensanya supaya dapat diselesaikan 2 sampai 3 hari sesuai arahan Bu Mensos,” ujar bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mencatat, jumlah penderita penyakit katarak tahun ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu.  Dari tiga tahun terakhir awalnya mencapai 1500 penderita kemudian naik menjadi 1600 penderita. 

“Asumsinya bukan kasus baru tapi akumulasi dari kasus sebelumnya. Dan yang sudah dilakukan tindakan operasi kurang lebih hanya 50-60 persen. Sisanya banyak hal kenapa masyarakat belum berani melaksanakan operasi. Faktor tingginya penderita katarak karena usia,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro. (rh/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.