Menko Polhukam Ajak Mahasiswa Pertahankan Persatuan Bangsa

SR, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengajak seluruh mahasiswa untuk memahami kondisi bangsa, yang saat ini sedang menghadapi situasi global dengan ketatnya persaingan. Ia mengingatkan, bahwa satu negara bisa memberikan kesejahteraan kalau persatuan bisa dipertahankan.
“Pagi ini saya melakukan pertemuan dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Jabodetabek, bukan untuk membahas hal-hal khusus, tapi coffee morning rutin yang diadakan Kemenko Polhukam dengan berbagai elemen masyarakat, ada dari Pemred (pemimpin redaksi), organisasi masyarakat Islam dan kemudian sekarang dengan BEM. Tadi tema yang saya angkat supaya fokus, bagaimana posisi mahasiswa dalam merajut persatuan Indonesia,” kata Menko Polhukam Wiranto, saat acara coffee morning dengan BEM se-Jabodetabek, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Menurut Wiranto, negeri ini bisa merdeka karena ada persatuan, dimana masyarakatnya bersatu padu melawan penjajah. Dalam hal ini, peran mahasiswa sangat penting terkait konstalasi dinamika perubahan bangsa.
“Misalnya Boedi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, itu pemuda semua. Lalu Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang dimotori juga mahasiswa yang mendorong Soekarno-Hatta untuk proklamasikan kemerdekaan, lalu perubahan Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1966 itu mahasiswa, tahun 1998 Orde Baru ke Reformasi itu mahasiswa,” kata Wiranto.
Dijelaskan oleh Wiranto, pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa, tatkala negara itu tidak bersatu maka dia gagal menghadirkan satu kesejahteraan bagi masyarakatnya. Ia mencontohkan, Vietnam pada saat perang Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, kemudian di Irak, Mesir, Libya, sekarang Suria, semuanya mengisyaratkan bahwa jika negara tidak bersatu maka mereka akan gagal atau dianggap sebagai negara gagal.
“Indonesia jangan sampai ke sana. Oleh karena itu, kita tahu bahwa persatuan itu merupakan persyaratan utama yang sudah dipupuk dalam konstitusi kita, ada dalam ideologi negara Pancasila, dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 jelas dikatakan bahwa kita membangun negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Artinya persatuan ini satu keniscayaan yang tidak bisa ditawar. Peran Mahasiswa merupakan faktor penentu dari bersatu atau tidaknya negeri. Dari pendekatan intelektual mahasiswa masuk kelas menengah dan kelas menengah merupakan kunci perubahan satu bangsa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wiranto juga mengingatkan agar para mahasiswa hati-hati dalam menyikapi situasi politik saat ini. Ia menghimbau mahasiswa untuk tidak ikut menjadi instrumen politik di dalam persaingan politik yang tidak fair.
“Maka saya mengajak tatkala negeri ini sudah mencanangkan Indonesia sebagai negara demokrasi, dimana partai politik merupakan aktor utama dalam proses demokrasi, dimana dalam politik terjadi rivalitas rebut merebut jabatan, rebut merebut besarnya partai politik, maka tentunya persaingan terkadang memang menggunakan berbagai cara salah satunya merebut pengaruh kepada mahasiswa. Maka saya minta tadi, mahasiswa hati-hati jangan sampai anda sekalian menjadi instrumen politik dalam persaingan politik yang tidak fair,” kata Wiranto.
Dikatakan, mahasiswa justru harus merajut persatuan dan jangan menjadi bagian dari memecah persatuan karena masalah politik. Menurutnya, pemahaman mahasiswa tentang negara cukup kuat karena mereka punya pengalaman-pengalaman yang langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat ke bawah.
“Maka hari ini saya betul-betul merasa mendapat masukan yang banyak sekali dari mahasiswa yang nanti akan saya bawa sebagai bahan yang diajukan dalam sidang terbatas. Masukan orisinil dari teman-teman mahasiwa sangat kita butuhkan,” katanya.
“Tapi sekali lagi saya sampaikan kepada teman-teman mahasiswa, ayo negeri ini sudah berjalan baik, sudah punya hasil yang cukup menggembirakan dan membanggakan dengan diangkatnya Indonesia sebagai tujuan investasi yang cukup bagus, lalu dinobatkan sebagai negara yang kepercayaan rakyatnya paling tinggi, lalu angka pertumbuhannya yang semakin stabil dimana negara lain pertumbuhannya sangat merosot drastis tapi kita masih bertahan, pembangunan-pembangunan yang sekarang dapat dirasakan masyarakat juga bagus, artinya ayo yang sudah bagus ini kita jaga, jangan sampai kita remuk redamkan tanpa alternatif,” tandas Wiranto.(ns/red)
Tags: ajak mahasiswa, menko polhukam, pertahankan persatuan bangsa
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.