Ide Terowongan Jalur Pacitan-Ponorogo dalam Debat Cawagub Jatim

Rudy Hartono - 4 November 2024
Emil Dardak, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Lukmanul Khakim

SR, Surabaya – Debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024, Minggu (3/11/2024) malam semakin mengerucut pada isu pemerataan ekonomi dan infrastruktur.

Meskipun provinsi ini memiliki potensi ekonomi yang sangat beragam, kesenjangan ekonomi masih terlihat jelas, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Para kandidat menyampaikan pandangan dan rencana mereka untuk mengatasi masalah ini melalui berbagai pendekatan, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pemanfaatan sumber daya lokal.

Calon wakil gubernur nomor urut 3, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), menekankan pentingnya kemudahan akses infrastruktur sebagai kunci pemerataan ekonomi. Ia melihat bahwa banyak daerah di Jawa Timur, terutama di wilayah selatan seperti Pacitan, Trenggalek, dan Ponorogo, masih memiliki akses yang sulit dijangkau.  “Bagaimana mau membuat orang datang kesana kalau jalannya meliuk liuk (berliku-liku –red)?” kata Gus Hans.

Untuk mengatasi ini, ia mengusulkan pembangunan infrastruktur yang ambisius, termasuk rencana membangun terowongan di daerah-daerah dengan medan yang sulit dijangkau.  “Ini bukan khayalan. Bu Risma bisa membangun satu satunya alun-alun di bawah jalan di Indonesia, kita juga bisa membangun terowongan untuk mempermudah akses. Pemikiran out of the box diperlukan ,” tegas Gus Hans.

Menurutnya, pemerataan ekonomi juga harus mengutamakan keadilan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur tanpa melihat suku, agama, atau latar belakang. “Kita tingkatkan dengan cara kita harus adil pada siapa pun dan golongan mana pun. Jangan sampai karena kita dari golongan tertentu yang kita rawat hanya golongannya itu saja. Sementara, di Jatim ini beragam baik suku agama kultur dan sebagainya,” ucap Gus Hans.

Menanggapi itu, Calon Wakil Gubernur nomor urut 2, Emil Dardak mengatakan bahwa pemerintah memiliki tiga poros prioritas untuk pembangunan ekonomi Jawa Timur, dengan poros Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) sebagai pusat industri dan lokomotif ekonomi di provinsi ini.

Mantan Bupati Trenggalek itu mengaku pentingnya menyelesaikan jalur selatan untuk membuka akses di wilayah tersebut. “Tapi kita ingin jalur selatan ke Pacitan sampai ujung Banyuwangii harus bisa dituntaskan,”ungkapnya.

Merespons Gus Hans dan Emil, Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Lukman melengkapi program percepatan pembangunan ekonomi Jatim yang telah disetujui pemeperintah pusat, bahwa Jatim dibagi menjadi Gerbang Kertasusila itu konteksnya untuk industri. Kemudian, Lingkar Wilis dan Lingkar Selatan adalah untuk agro industri. Bromo Tengger Semeru (BTS) untuk pariwisata. Lingkar Ijen untuk pariwisata dan arus barang dan orang dari pulau jawi ke bali. Untuk Madura dan kepulauan, untuk industri perikanan akan mengelola peternakan .

“Kalau kita konsisten bisa ekseskusi perpres 80 tahun 2019 pasti Jatim bisa maju,” pungkasnya. (nio/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.