SR, Jakarta – Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, kucing peliharaan atau kucing liar berpotensi tertular dan menyebarkan virus Covid-19. Hal ini berlaku untuk hewan mamalia lainnya seperti anjing juga.

Pasalnya, baru-baru ini dua harimau Sumatra yang berada di Taman Margasatwa Ragunan pun sempat terinfeksi Covid-19.

“Asal muasal virus kan dari hewan mamalia, dalam hal ini kelelawar. Sehingga dia bisa menginfeksi hewan mamalia lain. Seperti singa, harimau, termasuk hewan peliharaan kucing, anjing,” kata Dicky, Minggu (1/8/2021).

Umumnya, karena manusia yang merawat hewan tersebut terpapar virus Covid-19. Kemudian, kucing yang terpapar virus covid pun memiliki potensi menularkan kepada manusia meskipun memang di Indonesia datanya masih belum ada.

“Walaupun sejauh ini masih minim data, apakah juga dari hewan menularkan ke manusia. Tapi potensi itu ada. Contohnya di peternakan mink (tikus lab) di Denmark yang bisa menularkan ke manusia,” ujarnya.

Untuk itu, di beberapa negara maju sudah ada vaksin Covid-19 untuk hewan mamalia ini.

Maka dari itu, ia menegaskan, perlu ada pencegahan yang ketat dengan merawat hewan dengan baik. Sehingga saat berinteraksi seperti memberi makan juga harus berhati-hati. Apabila si pemilik sering ke luar rumah ataupun sedang terpapar virus. Hewan-hewan peliharaan juga harus ditempatkan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

“Harus diminimalisir kontaknya di situasi saat ini. Harus lebih banyak di kandang dan kalau bisa divaksin kalau sudah ada vaksin covid,” imbuhnya.

Dicky melanjutkan, ini bukan sesuatu kedaruratan tetapi mesti disikapi serius karena data penelitiannya sudah ada.

Untuk itu, Dicky pun mengimbau agar para pemilik hewan peliharaan tidak membiarkan hewannya ‘keluyuran’ karena dapat membawa virus ke rumah atau si hewan sakit karena terinfeksi virus.

“Untuk itu, saya mengingatkan sebagai upaya pencegahan bahwa bagi yang punya kucing, anjing, atau hamster, hewan peliharaan Anda harus dijaga kesehatannya di situasi seperti sekarang ini,” tandasnya. (*/red)

Tags: Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, Hewan Peliharaan, Penularan Virus Covid-19