CICI-Kit, Antibiotik Alami untuk Bakteri Ikan Gurami

SR, Surabaya – Ikan gurami sudah sangat dikenal bagi masyarakat Indonesia. Salah satu jenis ikan paling populer ini selain bermanfaat untuk menambah kebutuhan protein juga memiliki nilai ekonomis yang tergolong tinggi. Tak heran kemudian ikan gurami dikembangkan menjadi salah satu budidaya oleh masyarakat.
Dalam kegiatan budidaya itu, terkadang ikan gurami terserang penyakit. Penyebabnya adalah lingkungan yang tercemar maupun karena serangan bakteri, yakni Aeromonas hydrophila atau salah satu jenis bakteri patogen yang menyebabkan penyakit bercak merah pada gurami.
”Penyakit bercak merah yang disebut Motil Aeromonas Septicemia (MAS) itu menyebabkan gurami menjadi cacat, bahkan dapat menyebabkan kematian hingga 90%. Jika tidak diatasi dengan serius, maka masalah ini akan berdampak pada kerugian peternak,” demikian Rizky Yanuar Rahmadan, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) di FPK.
Berangkat dari persoalan itulah tim PKM-PE yang dipimpinnya berupaya mencari solusi atas permasalahan yang meresahkan peternak itu, dengan melakukan penelitian bertajuk “CICI-KIT (Chitosan-Citrus paradisi KIT): Inovasi Antibiotik Alami untuk Treatment Ikan Gurami (Ospronemus gouramy) yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila.”
Selain Rizky, Tim PKM-PE itu juga beranggotakan Putra Surya Lesmana dan Iklil Saly Akbar. Dibawah arahan dosen pembimbing Endang Dewi Masithah, proposal penelitian mereka lolos seleksi dan memperoleh hibah dana penelitian dari Kemenristekdikti dalam program PKM tahun 2018.
”Kami memiliki alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini dengan membuat inovasi antibiotik bernama CICI-KIT yang terbuat dari bahan alami dan tentunya juga ramah lingkungan,” ujar Rizky.
Ditambahkan oleh Putra Surya Lesmana, anggota tim, CICI-KIT ini terbuat dari formulasi kitosan dan jeruk limau gedang (Citrus paradisi). Selain karena bahannya benar-benar alami dari alam, untuk memperoleh kedua bahan itu juga mudah.
Alasan dipilihnya kitosan dan jeruk limau gedang sebagai bahan alami CICI-KIT itu, karena kitosan mampu menghambat pertumbuhan bakteri karena memiliki aktivitas antibakteri berspektrum luas. Sementara jeruk limau gedang memiliki kemampuan sebagai antibakteri, antioksidan serta anti-inflamasi.
Serangkaian uji coba juga dilakukan Rizky Dkk. Ini untuk melihat potensi CICI-KIT buatannya. Pertama uji in vitro, yaitu uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) untuk mengetahui konsentrasi minimal yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila. Kemudian uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC) untuk mengetahui konsentrasi minimal yang dapat membunuh bakteri tersebut.
Formulasi terbaik dari uji in vitro itu kemudian dilanjutkan dengan uji in vivo pada gurami dengan menggunakan uji tantang. Maksudnya, untuk melihat profil darah berupa pengaruh terhadap eritrosit dan leukosit-nya.
”Kami berharap dari penelitian ini dapat menjadi alternatif antibiotik yang ramah lingkungan serta dapat dimanfaatkan secara baik oleh pembudidaya ikan gurami,” pungkas Rizky. (*/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.