Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan saat Menstruasi

Yovie Wicaksono - 10 March 2020
Ilustrasi. Foto : (indianexpress.com)

SR, Surabaya – Menstruasi merupakan proses reproduksi yang penting bagi seorang perempuan. Menstruasi menjadi penanda bagi kedewasaan perempuan serta menjadi penanda kesiapan perempuan menjadi seorang ibu.

Proses menstruasi yang baik akan mempengaruhi kualitas kesehatan reproduksi perempuan. Oleh karena itu, perempuan yang sedang mengalami proses menstruasi harus menjaga kesehatan reproduksinya agar tetap sehat.

Dosen D3 Keperawatan Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (Unair), Lestari Sudaryanti mengatakan, darah menstruasi merupakan media perkembangbiakan kuman yang sangat baik. 

“Darah menstruasi itu media perkembangbiakan kuman yang sangat baik,” ujarnya. 

Lestari mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan perempuan untuk menjaga kesehatan reproduksi saat menstruasi. Pertama, pilihlah pembalut yang aman, bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai. Jadi, ketika perempuan ingin menggunakan pembalut, pastikan tidak ada jenis bahan berbahaya di dalamnya seperti pemutih atau lainnya.

Kedua, mengganti pembalut secara berkala. Kondisi lembab yang terjadi saat menstruasi dapat menimbulkan berbagai hal seperti iritasi kulit. 

“Kondisi lembab juga menimbulkan berbagai keluhan seperti iritasi kulit. Iritasi kulit ini dapat menyebabkan menurunnya pertahanan kulit sebagai bagian dari pertahanan tubuh terhadap masuknya kuman,” paparnya. 

Lestari menambahkan, mengganti pembalut secara berkala bertujuan menjaga organ reproduksi perempuan tidak berada pada kondisi yang lembab. Perempuan dianjurkan untuk mengganti pembalut minimal dua kali sehari. Apabila darah menstruasi yang keluar banyak, disarankan untuk lebih sering mengganti pembalut dari biasanya secara berkala. 

“Mengganti pembalut bertujuan agar menjaga daerah intim perempuan tidak berada dalam kondisi lembab,” ucapnya.

Ketiga, mencuci daerah vulva dengan air bersih. Vulva adalah pintu masuk menuju organ reproduksi perempuan yang utama, yaitu rahim. 

Jika sedang tidak menstruasi, daerah tersebut dapat dibersihkan menggunakan air bersih saja untuk menjaga keseimbangan pH. Penggunaan sabun khusus pada saat menstruasi diperbolehkan dengan alasan mengurangi atau mematikan kuman-kuman yang berkembang akibat penggunaan pembalut.

“Mencuci daerah vulva dengan air bersih. Jika tidak menstruasi cukup dengan air bersih saja untuk mempertahankan pH,” sebutnya.

”Penggunaan sabun dikhawatirkan akan merubah kondisi asam tersebut menjadi basa. Tetapi penggunaan sabun diperbolehkan ketika mengalami menstruasi. Alasannya, untuk mengurangi atau mematikan kuman-kuman yang berkembang akibat penggunaan pembalut,” tambahnya. (*/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.