Warga Rusun Penjaringan Sari Surabaya Nikmati Manfaat Gas Rumah Tangga

Yovie Wicaksono - 7 May 2017
Menteri ESDM Ignatius Jonan dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan jaringan pipa gas rumah tangga di Rusun Penjaringan Sari (foto : Superradio/Srilambang)

SR, Surabaya – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, meresmikan 24.000 pipa gas yang telah disalurkan ke Rumah Susun Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Minggu (7/5/2017).

“Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 24.000 rumah tangga di Surabaya mencapai lebih dari 196 kilometer,” kata Jonan saat peresmian yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali, dan Direktur Utama PT PGN (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim, serta Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.

Jonan mengatakan, pemasangan pipa gas memang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah, untuk mengurangi pengeluaran warga serta memudahkan mereka agar dapat menikmati gas yang aman.

“Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah,” ujar Jonan.

Fokus pemerintah untuk memasang pipa gas ke masyarakat menengah ke bawah, kata Jonan, karena konsep pemasangan gas sesuai SOP dan konsep rumah. Sedangkan kalangan menengah ke atas (middle), rumah yang dihuni tidak cocok dengan SOP pemasangan gas.

“Letak pipa gas harus ada di depan rumah, nah kalau itu dipasang di rumah mereka yang middle, kita harus membongkar halaman depan rumahnya dulu, itu terlalu ribet,” ungkap Jonan.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengapresiasi pemasangan pipa gas yang sudah dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM. Pemasangan gas bagi masyarakat menengah ke bawah diyakini mampu menekan pengeluaran warga Surabaya.

“Seperti  industri kecil (toko kue) di sekitar rungkut, mampu mengurangi pengeluaran sebesar 30-35 persen.  Sedangkan untuk rumah tangga mampu mengurangi hingga 20-25 persen,” kata Risma.

Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, selama periode 2009 hingga 2016, pemerintah sudah membangun 186 ribu sambungan jarigan gas untuk rumah tangga di 14 provinsi. Pembangunan tersebut melalui penugasan kepada dua BUMN, yaitu PT PGN (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero). Khusus tahun 2016, pemerintah membangun 89.000 ribu sambungan rumah tangga di enam kota, 24.000 diantaranya berada di Surabaya.

“Selain dapat menghemat pengeluaran masyarakat, pemanfatan gas rumah tangga juga mengurangi impor elpiji sebesar 20 ribu ton per tahun secara nasional. Khusus Surabaya sebanyak 2.600 ton per tahun. Jadi ada penghematan subsidi pemerintah sebesar Rp. 141 miliar per tahun,” terangnya.

Bentuk pelayanan berupa pemasangan jaringan pipa gas ini disambut positif oleh warga Surabaya, khususnya di Rusun Penjaringan Sari. Suyati, salah satu warga penghuni Rusun mengatakan, keberadaan pipa gas memberi manfaat yang luar biasa bagi dirinya dan seluruh warga di rusun, khususnya di sektor ekonomi

“Dulu, setiap bulan saya mengeluarkan uang sebesar Rp. 34 ribu untuk membeli gas melon (tabung elpiji 3 kg), sedangkan pipa gas hanya Rp. 27 ribu setiap bulannya. Jika dibandingkan bisa hemat Rp. 7 ribu,” tutur Suyati.(ptr/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.