Sukses Melukis bersama Disabilitas, IWPI Rencana Ajak Panti Werdha

Rudy Hartono - 19 January 2025
Pengurus IWPI Jatim berfoto dengan para peserta lomba melukis bersama disabilitas yang diselenggarakan, Sabtu (18/1/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

SR, Surabaya – Gelaran lomba melukis bersama disabilitas oleh Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) sukses digelar pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

Kegiatan yang melibatkan 20 anak disabilitas tuli, autis, hingga tuna wicara usia 11-15 tahun itu tampak meriah. Diwarnai kesibukan peserta menuangkan kreatifitasnya pada media pouch ukuran kertas A4.

Ketua Panitia Pameran Lukisan Dasa Hanggatra, Widijawati Wilopo mengatakan, acara sengaja digelar untuk menyebarkan semangat pada teman-teman disabilitas. Menunjukan bahwa mereka tak sendiri dan berhak berkarya tanpa batas.

“Kami ingin bergembira bersama disini. Semoga bisa menjadi semangat dan motivasi seutuhnya, salam hangat penuh cinta untuk anak-anak hebat,” ujarnya saat ditemui selepas sambutan.

Ia menyebut, kegiatan yang menjadi bagian dari bakti sosial tersebut akan dimasifkan untuk berbagi kebahagiaan pada sesama.

Anak-anak penyandang disabilitas asyik melukis dalam lomba lukis Pameran Dasa Hanggatra di Perpustakan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (18/1/2025) (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Tak berhenti disini, kedepan pihaknya akan melakukan hal serupa dengan kelompok-kelompok marginal lainnya. Salah satunya bersama anggota panti werdha. “Kita harapannya di tahun kedepannya kita adakan semacam bakti sosial, bukan cuma melibatkan disabilitas, mungkin bisa dengan panti werdha,” tuturnya.

Selaras dengan hal tersebut, Koordinator acara melukis bersama disabilitas, Amitri menambahkan, meski tema lomba bersifat bebas, namun tetap ada penilaian ketat dari 3 juri, yakni perwakilan Disabilitas Berkarya dan IWPI Jatim.

Tiap karya akan dinilai daya kreatifitas, teknik dan kesesuaian pada tema yang diambil masing-masing peserta. “Ini rangkaian pameran, melukisnya di pouch ini agar nanti karya nya bisa dibawa anak-anak, jadi bisa berkarya di media yang lain. Biar bisa menuangkan ide kreatifnya,” jelasnya.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari banyak pihak, salah satunya Co Founder Disabilitas Berkarya, Eko Doto Nugroho. Ia yang dilibatkan menjadi juri mengaku senang pada kegiatan tersebut.

Dari kegiatan ini, lanjutnya, bisa melatih motorik halus dan kemampuan sosialisasi serta kepercayaan diri anak-anak disabilitas. Hal itu sangat berguna untuk membangun semangat dan skill mereka kedepan.

“Melukis pouch ini mengasah motorik halus bekerja. Disabilitas pada umumnya yang bisa dienyam pendidikan itu non formal lebih ke skill. Jadi anak punya percaya diri tinggi maka mereka akan PD dan bisa ini goal nya disitu,” sebutnya.

Ia pun berharap hal ini makin digencarkan untuk membuka ruang kesetaraan. Disabilitas juga punya potensi dan kesempatan yang sama dalam bidang apapun.

“Terima kasih pada IWPI, kami sangat senang bisa kolaborasi untuk anak hebat. Ini kewajiban kita semua para pemilik himpunan, komunitas, bersama, bersinergi memberikan ruang yang sama untuk anak hebat,” ucapnya. (hk/red)

 

 

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.