Semangat Juang Arek-Arek Surabaya Membara di SDK Santa Theresia

Rudy Hartono - 11 November 2024
Siswa SDK Santa Theresia memerankan peristiwa pertempuran Surabaya, mereka membawa senjata api dan bambu runcing untuk melawan penjajah, Senin (11/11/2024).(foto:niken oktavia/superradio.id)

SR, Surabaya – SDK Santa Theresia menggelar peringatan Hari Pahlawan dengan cara yang istimewa. Tak hanya upacara formal, sekolah ini mengadakan drama kolosal yang menggambarkan perjuangan para pahlawan, khususnya pertempuran arek-arek Suroboyo melawan penjajah. Drama yang diperankan oleh 42 siswa kelas 6 ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap tanah air dan memperkenalkan nilai luhur para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Morgan Arsenio Krismanto, salah satu siswa yang berperan sebagai Bung Tomo, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut serta dalam acara ini.

“Rasanya senang bisa melayani tanah air, ya walaupun cuma sebentar dan dalam drama, tapi setidaknya saya bisa berkontribusi,” katanya, Senin (11/11/2024)

Siswa SDK Santa Theresia memberikan hormat pada Sang Saka Merah Putih usai menampilkan drama kolosal “Pertempuran Surabaya” Senin (11/11/2024).(foto:niken oktavia/superradio.id)

Ia mengaku tak mudah menjadi sosok Bung Tomo. Perlu latihan tiga hari untuk menghafal naskah pidato dan merasakan gelora orasi yang berapi-api dari Sang Pahlawan yang terkenal dengan slogan “Merdeka atau Mati” itu. “Rasanya kayak di dalam hati saya ini ikut terbakar semangat Bung Tomo,” ujarnya.

Morgan Arsenio Krismanto memerankan Bung Tomo, menyerukan orasi “Merdeka atau Mati” di halaman SDK Santa Theresia, Surabaya, Senin (11/11/2024). (foto:niken oktavia/superradio.id)

Kepala Sekolah SDK Santa Theresia, Patricia Sri Wahyudayati menjelaskan, sekolah ingin memperingati Hari Pahlawan dengan cara yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya.

“Di Hari Pahlawan ini, kami ingin anak-anak di SDK Theresia memahami perjuangan para pahlawan. Kami harap melalui drama kolosal ini, mereka dapat menghayati nilai-nilai luhur seperti pengorbanan dan daya juang yang kemudian bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Siswa berperan dalam peristiwa perobekan bendera Belanda dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih drama kolosal “Pertempuran Surabaya” Senin (11/11/2024).(foto:niken oktavia/superradio.id)

“Kami ingin anak-anak memahami bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan demi kemerdekaan. Dengan acara drama ini, diharapkan mereka bisa mengambil makna dan nilai-nilai luhur seperti pengorbanan dan daya juang yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Para siswa tampil totalitas dengan kostum ala pejuang kemerdekaan, menyiapkan properti, dan menghidupkan suasana heroik. Patricia menambahkan, daya juang dan semangat belajar anak-anak terus dipupuk setiap hari.

“Harapan kami, dengan meneladani nilai luhur pahlawan, mereka akan mencintai tanah air dan menjadi generasi yang cerdas serta tidak mudah dibohongi.” Pungkasnya (nio/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.