Presiden Dorong Anak Muda Berani Ambil Peluang dan Memulai Bisnis
SR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mendorong anak-anak muda Indonesia untuk berani mengambil peluang dan memulai bisnis.
“Untuk anak-anak muda, mulailah, kalau ingin berusaha cepat mulailah. Tetapkan ide, tetapkan jenis usaha yang ingin kita kerjakan, tentukan tujuan, mau ke mana bisnisnya, tujuannya harus ada,” kata Presiden Jokowi, saat membuka Young on Top National Conference (YOTNC) di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).
Walaupun demikian, ia juga menyampaikan agar anak-anak muda ini tetap melakukan perhitungan ketika ingin membuka bisnis. Jokowi menyarankan agar mereka yang pemula melakukan penelitian atau survei terlebih dahulu sebelum memulai bisnisnya.
“Kalau punya duit, survei gede-gedean. Harus ada, harus ilmiah, disurvei betul-betul sehingga kita punya kalkulasi-kalkulasi, perhitungan-perhitungan baik dalam menentukan lokasi, baik dalam menetapkan jenis bisnis yang akan kita kerjakan,” katanya.
Selain melakukan survei, baik survei mengenai perilaku konsumen, kondisi bisnis, maupun ekosistem bisnis, Jokowi menuturkan agar para pemula menetapkan jenis usaha, ide, dan tujuan. Selain itu, momentum atau timing untuk memulai juga perlu diperhitungkan.
“Kalau saya mengurus bisnis, sudah feeling. ‘Wah ini peluang’, sudah saya putuskan, bisa. Tapi kalau pemula memang harus melakukan itu (survei),” katanya.
Jokowi juga mendorong anak-anak muda agar tidak takut untuk menghadapi resiko dalam berbisnis. Meskipun demikian, ia menyampaikan agar risiko tersebut tetap dikalkulasi.
“Resiko yang tidak terkalkulasi itu namanya ngawur, nabrak-nabrak namanya. Harus dikalkulasi. Kalau kalkulasinya luput, ada risikonya. Itulah bisnis,” ujarnya.
Mantan Walikota Solo ini sempat bercerita mengenai awal mula ia terjun ke dunia bisnis. Kondisi bisnis saat ini, katanya, berbeda dengan kondisi pada zaman dulu. Menurutnya, kini seorang pebisnis tidak memerlukan fixed asset seperti pabrik.
“Tidak perlu yang namanya bisnis besar itu memiliki pabrik yang gede-gede, enggak perlu. Karena yang dijual sekarang adalah brand value, yang dijual itu nilai brand. Fixed asset yang besar tidak perlu. Sekarang yang perlu light asset tapi valuasinya tinggi. Ini yang diperlukan,” katanya.
Pada kesempatan ini, Jokowi mengajak dua anak muda yang baru atau akan memulai bisnis untuk tampil ke depan dan berbagi cerita. Mereka adalah Rendy dan Dea, yang maju dan bercerita mengenai bisnisnya.
Di hadapan Kepala Negara, Rendy bercerita mengenai bisnisnya yang memiliki konsep untuk memfasilitasi pelaku UMKM di bidang jasa, bertemu dengan pengguna jasanya.
“Karena kebanyakan marketplace kita yang ada seperti Tokopedia, BukaLapak hanya fokus untuk ke produk atau barang. Sedangkan fasilitasi untuk teman-teman UMKM yang berada di bidang jasa belum ada wadahnya. Saya punya _marketplace_ yang namanya rumahjasa.net,” ujarnya.
Sementara Dea bercerita mengenai keinginannya untuk memiliki bisnis makanan. Secara khusus Dea ingin memberdayakan mereka yang masih sekolah dan berharap bisnisnya bisa membantu mereka melanjutkan sekolah.
Jokowi pun mengapresiasi keduanya dan memberikan saran agar mereka tetap fokus menekuni bisnisnya. Karena menurut pengalamannya, mereka yang tidak bisa melompat adalah yang sering bergonta-ganti bidang bisnisnya.
“Hanya memang, kalau kita masih memulai, sebaiknya memang menurut saya, bisa salah bisa benar, fokus saja. Saya lihat teman-teman saya yang tidak bisa cepat melompat itu seringnya gonta-ganti,” kata Jokowi.(ns/red)
Tags: Dorong Anak Muda Berani Ambil Peluang, Memulai Bisnis, presiden
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.