Perkuat Kampung Wani Jogo Suroboyo
SR,Surabaya – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono meminta pemerintah untuk memperkuat Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dengan melibatkan pengurus kampung dan warga sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat adalah solusi tepat untuk melakukan tracing dan monitoring warga yang terpapar. Tidak itu saja, Adi juga mengapreasi respons cepat Wali Kota Eri Cahyadi terhadap lamanya hasil tes usap PCR dari puskesmas-puskesmas dengan mengakomodasi tes cepat antigen sebagai petunjuk keadaan kesehatan seseorang.
“Hasil tes cepat antigen lebih cepat keluar. Kalau hasilnya positif, warga bisa mendapatkan obat-obatan dari puskesmas. Kemudian dilakukan monitoring dan pengawasan, serta bisa mendapatkan intervensi kebijakan dari Pemkot,” katanya, Minggu (18/7/2021).
Untuk tracing dan penegakan disiplin prokes, DPRD Surabaya mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat dan pengurus kampung. Adi mengatakan, Surabaya sudah punya “Kampung Wani” sebagai model dari kampung tangguh dengan melibatkan pengurus RT, RW, LPMK, tokoh dan warga masyarakat.
Sebelumnya, pekan lalu, Komisi D Bidang Kesra dan Kesehatan DPRD Kota Surabaya telah menggelar rapat dengar pendapat secara virtual dengan mengundang Epidemiolog Windhu Purnomo dari Universitas Airlangga Surabaya.
Salah satu rekomendasi dari rapat tersebut adalah kebijakan untuk mengendalikan pendemi Covid-19 di Surabaya adalah memperbanyak 3T (testing, tracing, dan treatment), serta penegakan displin protokol kesehatan.
Sekadar informasi, melansir lawancovid-19.surabaya.go.id per 17 Juli 2021, di Surabaya ada 35.821 orang terkonfirmasi Covid-19, 25.880 orang dinyatakan sembuh, 8.496 orang masih dalam perawatan dan 1.445 orang meninggal dunia. (ng/red)
Tags: Adi Sutarwijono, COVID-19, DPRD Surabaya, lawan covid-19, PPKM Darurat, universitas airlangga, Windhu Purnomo
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.