Pengharagaan Dunia Bidang Kebersihan Diterima Kota Surabaya

Yovie Wicaksono - 5 November 2017
Situasi jalanan di Kota Surabaya yang bersih dan hijau (foto : Humas Pemkot Surabaya)

SR, Surabaya – Kota Surabaya kembali mendapatkan penghargaan internasional, yaitu Sustainable City and Human Settlements Award (SCAHSA) untuk kategori Global Green City dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang diterima Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di New York, pada 31 Oktober 2017. Pemberian penghargaan ini bertepatan dengan The 12th Global Forum on Human Settlements (GFHS) & Sustainable Cities and Human Settlements Awards (SCAHSA) Ceremony, yang digelar di gedung markas PBB di New York, Amerika Serikat.

Penghargaan ini tentu saja menjadi kado istimewa menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017, yang semakin mengukuhkan Kota Surabaya sebagai kota papan atas dunia. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan, diterimanya penghargaan ini menjadi bukti perubahan wajah Kota Surabaya yang semakin bersih dan hijau. Pengakuan ini diberikan oleh lembaga dunia yakni PBB, yang mengakui keberhasilan pengelolaan lingkungan di Surabaya.

“Kegiatan ini mendapat apresiasi PBB mulai dari penataan permukiman kumuh, menghijaukan taman dan menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan,” papar Fikser dalam keterangan pers yang diterima superradio.id

Melalui pengharaan ini, Kota Surabaya didaulat sebagai salah satu dari sederet kota bersih di dunia. Surabaya terpilih sebagai tiga kota terbaik dunia kategori global green city, bersama Kota Maanheim di Jerman, dan Zhejiang Province di Tiongkok.

“Ini adalah hasil kerja keras yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama dengan masyarakat dan semua pihak, dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau. Penghargaan ini untuk masyarakat Surabaya,” lanjut Fikser.

Tidak hanya menerima penghargaan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menjadi pembicara, dan menyampaikan paparan mengenai transportasi kota, energi dan permukiman, serta strategi dan inovasi yang telah dilakukan di Kota Surabaya dalam satu tahun, setelah dokumen New Urban Agenda diadopsi di Quito tahun 2016.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga bertemu dengan Wali Kota New York, untuk menggali potensi serta menjajaki kemungkinan kerja sama antar kedua kota. Pemkot Surabaya juga akan memperluas jaringan kerja sama internasional, serta memperkaya pengetahuan dalam bidang penataan kota dan pemukiman, dalam rangka mewujudkan agenda 2030 mengenai pembangunan berkelanjutan serta new urban agenda melalui dialog tingkat tinggi di New York.(ptr/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.