Penggunaan Plastik Berlebih Tingkatkan Resiko Diabetes Mellitus

Yovie Wicaksono - 10 July 2019
Ilustrasi. Foto : (aspiretrainingteam.co.uk)

SR, Surabaya – Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Selain disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, penggunaan bahan pembungkus makanan dan minuman yang berasal dari bahan plastik pun mampu meningkatkan resiko diabetes mellitus.

Plasticizer merupakan bahan tambahan atau addiktif yang dapat meningkatkan flexibilitas dan ketahanan dari suatu material. Jika plasticizer masuk dalam tubuh, maka akan terurai menjadi metoksi acetik acid yang dapat mengakibatkan cacat. Uraian dari plastik akan berubah menjadi mikroplastik dengan struktur plastik yang sudah terpecah, tidak terlihat oleh mata dan larut dalam air.

Prof. Win Darmanto dari Fakultas Sains dan Teknologi Unair, mengatakan 2-methoxyethanol (plasticizer) yang terkandung dalam plastik mampu meningkatkan angka risiko terhadap diabetes mellitus. Hal itu dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi insulin yang terjadi dalam tubuh.

“Plasticizer mengakibatkan terganggunya produksi hormon insulin, apabila produksi insulin terganggu akan mengakibatkan rusaknya pankreas dan pada akhirnya akan mengakibatkan diabetes mellitus, “ ungkapnya.

Semua bahan yang mengandung plasticizer, mempunyai kadar yang berbeda antar satu sama lain. Banyak upaya yang dapat dilakukan guna menekan tingginya pemakaian plastik yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan, antara lain dengan mendaur ulang dan membakar limbah plastik dengan tekanan yang tinggi. Hasil dari pembakaran dengan tekanan yang tinggi akan menghasilkan kadar karbon yang rendah dan dapat juga digunakan sebagai sumber energi.

Selain upaya tersebut, salah satu cara mengurangi angka diabetes mellitus yaitu dapat menggunakan beberapa jenis jamur tertentu dengan kadar yang harus diawasi. Jenis jamur yang paling cocok digunakan untuk mencegah dan mengurangi dampak diabetes mellitus adalah jenis jamur kayu (ganoderma).

Prof. Win mengatakan, hasil dari penelitian ini selain dapat menekan angka diabetes mellitus, juga dapat membantu menekan angka kelahiran bayi dengan kondisi tidak normal. 2-methoxyethanol telah diuji coba pada tikus dan hasilnya dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan nitrat. Sehingga disarankan ibu hamil untuk mengurangi penggunaan bahan yang mengandung plastik.

“Teratologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang efek toksis terhadap malformasi atau cacat pada embrio. Ibu hamil menjadi salah satu yang memiliki faktor risiko terhadap paparan plasticizer. Harapannya dengan adanya penelitian ini, mampu mengedukasi ibu hamil akan bahaya penggunaan plastik bagi janin,“ tambah Prof Win. (*/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.