SR, Surabaya – Socah Gallery bekerja sama dengan Ikatan Alumni Institut Seni Indonesia (IkaISI) Jawa Timur, dan perupa Jawa Timur menggelar pameran seni rupa yang bertajuk “Gelar Pameran Seni Lukis Bersama Socah Gallery”, di Socah Gallery, CitraLand, Surabaya, Sabtu (22/12/2018).

Pameran tersebut sekaligus sebagai peresmian dibukanya Socah Gallery yang berada di Sentra Taman Internasional Blok C – 02, CitraLand, Surabaya.

Manajemen Socah Gallery, M. Luthfi Sulaiman mengatakan, Socah Gallery hadir ditengah para seniman, kurator, kolektor, dan apresiator dalam peranannya menghubungkan antar seni dan masyarakat sebagai wadahnya, yakni menawarkan tempat untuk memamerkan benda atau karya seni dan berbagai kegiatan seni lainnya.

“Di era perkembangan digital saat ini, dengan dipertontonkan seni rupa intermedia, orang tidak akan mengenal lagi yang namanya melukis diatas kanvas, dan Socah Gallery ini adalah wadahnya, disini kami coba memperkenalkan, dan kedepan akan ada diskusi, pertemuan, dan kami akan memberikan pendidikan untuk anak-anak yang memiliki minat seni,” ujar Lutfi.

Berdasarkan penuturan Lutfi, nama Socah sendiri memiliki arti sebagai indra penglihatan, sekaligus diambil dari nama Kecamatan Socah yang berada di Kabupaten Bangkalan, Madura, dimana kedepannya Socah Gallery juga akan dibuka disana dengan area seluas 4500 meter persegi.

“Socah Gallery juga akan buka di Bangkalan, memilih disana karena kedepan orang tidak akan lagi tinggal dikota, namun di desa, dan kami pilih disini karena kami anggap nantinya lokasi ini menjadi lokasi yang strategis,” terang Lutfhi.

Ketua IkaISI Jawa Timur, Surya Noermansyah mengapresiasi keberanian Socah Gallery, disaat banyak galeri di Surabaya yang mulai redup.

“Menurut saya Socah Gallery ini berani, karena selama ini galeri yang ada, khususnya di Surabaya, sudah mulai meredup,” ungkap Surya.

Surya sendiri, dalam pameran tersebut menampilkan dua karya lukisnya yang berjudul Tari PranaCitra yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu dalam pembuatannya, dan lukisan Nyi Roro Kidul yang membutuhkan waktu lima hari dalam pembuatannya dan diakuinya sudah laku terjual.

Panitia pameran, Gatot Eko Sulasmono mengatakan ada sebanyak 50 – 70 karya lukis dari 18 perupa yang dipamerkan dalam pameran tersebut. Pameran ini di gelar mulai 22 Desember – 26 Desember 2018. (fos/red)