Mensos Tinjau Rusunawa untuk Sekolah Rakyat di Probolinggo

Rudy Hartono - 14 April 2025
Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf saat berkunjung ke Rusunawa Mayangan. (foto:rri)

SR, Probolinggo – Mensos Gus Ipul meninjau Rusunawa Mayangan Probolinggo sebagai persiapan program Sekolah Rakyat (SR).

Dalam kunjungannya, Gus Ipul didampingi Wali Kota Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait.

Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang diinisiasi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui jalur pendidikan. Kunjungan ini dilakukan untuk menilai kesiapan lokasi yang akan dijadikan tempat belajar siswa dari keluarga prasejahtera.

“Kita sedang memastikan kabupaten/kota mana yang siap memulai pembelajaran tahun ini dan mana yang lahannya sudah siap dibangun,” ujar Gus Ipul, Minggu (13/4/2025).

Setelah melihat kondisi bangunan, ia menilai Rusunawa Mayangan sudah cukup layak untuk memulai kegiatan belajar-mengajar dengan empat rombongan belajar.

“Sarana penunjang akan dipastikan dalam dua bulan ke depan. Tim dari PU akan melakukan survei, dan jika dinyatakan layak, akan ditindaklanjuti untuk jenjang SD hingga SMA,” jelasnya.

Gus Ipul menegaskan bahwa peserta Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang terdaftar dalam data SEN (Sosial, Ekonomi, Nasional) desil 1. Seleksi dilakukan bukan berdasarkan tes akademik, melainkan pada kelayakan sosial-ekonomi.

“Ini untuk memuliakan keluarga miskin agar bangkit. Sekolah Rakyat menjadi sarana memutus rantai kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Tak hanya siswa, para orang tua juga akan diberdayakan melalui pelatihan keterampilan dan bantuan usaha kecil agar keluarga bisa mandiri.

“Anaknya sekolah, orang tuanya kami bantu sesuai kebutuhan, seperti pelatihan atau modal usaha. Harapannya mereka naik kelas, tidak tergantung bansos terus-menerus,” tambahnya.

Gus Ipul berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen perubahan dalam keluarganya dan keluar dari jerat kemiskinan ekstrem.

“Setidaknya untuk keluarganya sendiri, dari desil terbawah bisa naik dan tidak lagi masuk kategori miskin,” pungkasnya. (*/rri/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.