Mengenal Asal Usul Rujak Cingur

SR, Surabaya – Salah satu makanan khas Surabaya adalah rujak cingur. Makanan ini sangat mudah ditemukan di berbagai sudut Surabaya, mulai dari jalan raya, restoran, hingga warung makan yang berada di gang-gang.
Rujak ini berisi irisan timun, mangga muda, nanas, kedondong, tauge, kangkung, kacang panjang dan kerahi. Selain sayur dan buah, ciri khas dari rujak ini adalah penggunaan cingur serta lontong. Cingur adalah bagian daging yang ada di sekitaran mulut sapi.
Semua bahan tersebut kemudian diulek menjadi satu dengan bumbu rujak yang berbahan dasar petis udang. Karena melewati proses pengulekan bahan menjadikan makanan ini juga disebut rujak ulek.
Meski dikenal sebagai salah satu makanan khas kota Surabaya, ternyata asal usul makanan ini bukan dari Surabaya, melainkan Timur Tengah.
Pada zaman dahulu di negara Mesir, hidup seorang penguasa bernama Raja Firaun Hanyokrowati. Ketika raja berulang tahun, ia memanggil seluruh ahli masak di kerajaan untuk menyiapkan sebuah hidangan spesial untuknya. Setelah raja mencicipi semua masakan para ahli, dia tidak berkenan serta tidak menemukan makanan yang enak dan menurutnya spesial.
Pada kondisi tersebut, tiba-tiba datang seseorang bernama Abdul Rozak, membawa sebuah makanan yang dibungkus daun pisang, setelah dipersilahkan oleh pengawal raja, akhirnya raja mencicipi hidangan tersebut.
Ternyata makanan yang dibawa oleh Abdul Rozak dirasa sangat enak oleh raja. Saking nikmatnya raja lahap menyantap makanan tersebut sampai bercucuran keringat karena pedas.
Saat raja menanyakan nama makanan tersebut ternyata Abdul Rozak belum memberikan nama. Kemudian raja bertanya apa sesuatu yang kenyal-kenyal dalam makanan tersebut, Abdul Rozak menjawab bahwa itu adalah cingur onta. Sontak raja memberi nama makanan ini ‘Rozak Cingur’”.
Abdul Rozak yang memenangkan sayembara raja diganjar dengan hadiah berupa sebuah kapal, sebidang tanah dan diangkat sebagai juru masak istana. Tetapi, Abdul Rozak hanya mengambil kapal yang diberikan raja untuk bertualang. Sebagai gantinya dia memberikan resep makanannya kepada sang raja.
Dengan kapal barunya, Abdul Rozak menjelajah hingga dirinya sampai di Tanjung Perak. Sejak saat itulah dia mulai memperkenalkan makanannya kepada masyarakat Surabaya.
Ketika di Surabaya Rozak menemukan kendala karena disana tidak terdapat hewan onta, maka Rozak mengganti bahan cingur onta dalam makanan buatannya menggunakan cingur sapi. Ternyata, cingur sapi ini malah membuat makanannya menjadi lebih enak.
Masyarakat mulai berdatangan karena kelezatan makanan Abdul Rozak yang tersohor sehingga nama Abdul Rozak dan rozak cingur makin dikenal.
Tetapi karena masyarakat sulit menyebutkan kata ‘Rozak’ maka kata tersebut berubah menjadi ‘rujak’ dan hingga kini nama rujak cingur tetap digunakan untuk menyebut nama makanan hasil kreasi Abdul Rozak tersebut. (*/vi/red)
Tags: Asal usul rujak cingur, Kuliner khas surabaya, Rujak, Rujak cingur, Sejarah rujak cingur
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.