Menemani Tunanetra di Ruang Publik: Bantu Tanpa Membatasi

Rudy Hartono - 21 September 2025
Ilustrasi

SR Surabaya – Bertemu dengan penyandang tunanetra di ruang publik sering kali memunculkan niat untuk membantu. Namun, niat baik terkadang justru bisa membuat mereka merasa tidak nyaman jika dilakukan tanpa etika yang tepat.  Prinsip dasarnya sederhana: bantu tanpa membatasi.

Menurut Kementerian Sosial RI (2024), langkah pertama yang harus dilakukan adalah menawarkan bantuan terlebih dahulu. Jangan langsung menarik tangan atau mendorong tongkat mereka tanpa izin. Tanyakan dengan sopan, “Apakah saya bolehmembantu?” — biarkan mereka memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menerima dukungan.

WHO dalam panduan Disability Etiquette juga menekankan pentingnya memberikanpilihan dan kontrol kepada penyandang disabilitas. Misalnya, ketika menyeberangkan jalan, biarkan tunanetra memegang lengan Anda, bukan sebaliknya. Cara ini memberi mereka rasa aman sekaligus menjaga kemandirian.

Selain itu, perhatikan posisi tubuh saat berbicara. Berdirilah di dekat mereka dan gunakan suara yang jelas tanpa berteriak.

Jangan pernah berbicara melalui orang lain jika tunanetra ada di depan Anda, karena hal itu bisa dianggap merendahkan.

Hal sederhana seperti memberi ruang di trotoar, tidak menghalangi jalur pemandu, atau menyapa dengan menyebut nama juga merupakan bentuk sikap yang sangat berarti.

Dengan etika yang tepat, interaksi dengan penyandang tunanetra tidak lagi sekadar “menolong”, melainkan membangun hubungan yang setara dan penuh rasa hormat. Karena pada akhirnya, yang dibutuhkan bukan belas kasihan, melainkan penghargaan terhadap kemandirian. (dv/red)

 

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.