Khofifah Instruksikan Pemasangan Bronjong di Titik Longsor Cangar

Rudy Hartono - 7 April 2025
Gubernur Jatim Khofifah saat meninjau titik longsor di Cangar. (foto:rri).

SR, Mojokerto – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), akan membangun tanggul maupun bronjong, untuk memperkuat kontur tanah akibat longsor di kawasan Cangar, Mojokerto.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, telah menginstruksikan kepada Dinas PU Bina Marga, untuk membangun bronjong disisi tebing, dengan model terasering.

“PU Bina Marga akan memberikan semacam bronjong, di sebelah kanan ini, setinggi 70 meter. Modelnya adalah terasering dan memberikan penguatan kontur tanah,” ujarnya, Minggu (6/4/2025).

Sisi tebing yang longsor, saat ini masih menyisahkan tiga pohon yang malang melintang menutup jalan juga. Sehingga nantinya akan ditebang, dan dirapikan, sebelum dipasang bronjong kawat.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga, Edy Tambeng Widjaja menjelaskan, pembangunan bronjong dengan model terasering tersebut diharapkan akan dapat membentuk pondasi yang lebih kuat. “Kita harapkan akan terjadi semacam pondasi pondasi yang bisa menahan longsoran tanah diatasnya,” ujarnya.

Pembangunan bronjong terasering tersebut, dengan ukuran tinggi 10 meter, panjang dari jalan ke sisi tebing mencapai 70 meter, dan panjang sisi jalan mencapai 40 meter.

Pasang Rambu Peringatan

Selain bronjongan, Khofifah mengusulkan, agar ada peringatan kewaspadaan secara digital untuk memberikan rasa aman kepada pengguna jalan yang akan melintas di jalur Cangar, Mojokerto.

“Sebetulnya ini area jalan alternatif. Kalau kita, tadi dari Sendi kesini, kita lihat berapa warning kepada pengguna jalan alternatif disini,” ujarnya seusai peninjauan.

Adapun berbagai papan peringatan atau rambu warning di sepanjang jalur Cangar, antara lain memperingatkan pengguna jalan terkait rawan longsor, pohon tumbang, maupun rem blong.

“Itu sebetulnya warningya sudah banyak. Nah, Pak Bupati kemarin usul, supaya warningnya dalam bentuk digital, EWS, early warning system,” katanya.

EWS ini akan melihat di titik titik strategis yang memberikan peringatan kepada masyarakat khususnya para pengguna jalan, juga berkoordinasi dengan Polres kabupaten Mojokerto.

“Setelah ada EWS, early warning system pada titik mana yang kemudian terkonfirmasi jalan ditutup, misalnya. Untuk memberikan keamanan semua pengguna jalan alternatif di sini,” ujarnya.

Menurut Gubernur Khofifah, koordinasi intensif dengan Kapolres Mojokerto menjadi sangat penting, titik di mana jalur ditutup untuk keamanan pengguna jalan. (*/rri/red)

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.